REPUBLIKA.CO.ID, Dubai (ANTARA) - Uni Emirat Arab (UAE) mengatakan pada Selasa (18/5) akan menawarkan suntikan penguat vaksin COVID-19 dari pembuat obat milik negara China, Sinopharm. Penguat ini akan diberikan setidaknya enam bulan setelah dua dosis awal.
Tetangga Teluk Bahrain juga mengatakan akan menawarkan dosis ketiga vaksin, setidaknya enam bulan setelah suntikan kedua. Program itu rencananya dimulai dengan kelompok yang lebih rentan.
Tawaran UAE adalah bagian dari strategi proaktif untuk memberikan pelindungan maksimal bagi masyarakat. Otoritas Manajemen Bencana dan Krisis Darurat Nasional (NCEMA) mengatakan prioritas diberikan kepada mereka yang berusia di atas 60 tahun atau menderita penyakit kronis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu menyetujui suntikan Sinopharm untuk penggunaan darurat, mengatakan percobaan besar Tahap III telah menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Sinopharm, yang diberikan pada selang waktu 21 hari, memiliki kemanjuran 79 persen terhadap infeksi bergejala, 14 atau beberapa hari setelah dosis kedua.
UAE, yang memimpin uji klinis Fase III dari vaksin Sinopharm, telah mulai memproduksinya di bawah usaha patungan antara Sinopharm dan perusahaan teknologi Grup 42 yang berbasis di Abu Dhabi. UAE, pusat bisnis dan pariwisata regional dari sekitar 9 juta orang, telah memvaksin sekitar 73 persen dari populasi yang memenuhi syarat.
UAE menyediakan empat vaksin secara gratis tetapi tidak memberikan rincian untuk masing-masing vaksin. UAE pada Selasa mencatat 1.270 infeksi virus corona baru sehingga total menjadi 548.681 kasus dengan 1.637 kematian.