Rabu 19 May 2021 16:53 WIB

Batam Jadi Prioritas Vaksinasi Gotong Royong

Skema gotong royong, perusahaan akan menanggung seluruh biaya pengadaan vaksin.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19 sebelum disuntikan kepada peserta vaksin gotong royong di sebuah perusahaan (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19 sebelum disuntikan kepada peserta vaksin gotong royong di sebuah perusahaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji untuk memprioritaskan Kota Batam, Kepulauan Riau sebagai lokasi vaksinasi gotong royong. Kota Batam menjadi prioritas lantaran memiliki industri skala besar dengan jumlah pekerja yang cukup banyak. Melalui skema gotong royong, perusahaan akan menanggung seluruh biaya pengadaan vaksin sehingga karyawan tidak perlu keluar ongkos sepeser pun. 

Presiden mengakui bahwa vaksinasi gotong royong masih terkendala suplai. Ia mengungkapkan, jumlah ketersediaan vaksin Covid-19 untuk skema gotong royong memang masih sedikit. Dari target 30 juta dosis vaksin gotong royong, baru 420 ribu dosis yang siap pakai saat ini. Sebagai informasi, vaksinasi gotong royong menggunakan merek Sinopharm. 

Baca Juga

"Memang ini jadi rebutan. Tapi di samping saya, Pak Menkes, akan kita berikan prioritas untuk Batam utamanya untuk industri," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Bintan, Kepri, Rabu (19/5) sore. 

Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid dalam dialognya dengan Presiden Jokowi sempat menyampaikan tipisnya pasokan vaksin untuk skema gotong royong. Padahal Batam memiliki jumlah tenaga kerja yang cukup banyak, yakni 392.819 pekerja domestik dan 6.573 pekerja asing. 

"Kendala kami, keterbatasan atau ketersediaan jumlah vaksin untuk industri. Kami berharap untuk diprioritaskan dalam vaksin gotong royong. Mengingat Batam sebagai kota industri memiliki banyak karyawan," kata Jefridin. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement