Rabu 19 May 2021 22:55 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di 24 Provinsi Negatif, Ini Catatan DPD

Kontribusi daerah sangat penting dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN).

etua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan sejumlah catatan terkait 24 provinsi yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal pertama 2021.
Foto: DPD
etua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan sejumlah catatan terkait 24 provinsi yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal pertama 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 24 provinsi mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal pertama 2021. Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan sejumlah catatan.

Untuk 24 provinsi itu, LaNyalla meminta untuk terus memacu kinerja. Menurutnya, kontribusi daerah sangat penting dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Baca Juga

"Hasil di kuartal pertama tahun 2021 di mana pertumbuhan ekonomi nasional kita juga masih minus 0,74 persen saya harap bisa memotivasi teman-teman kepala daerah agar bisa memperbaiki strategi pemulihan ekonominya. Karena daerah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional jadi ini kerja bersama yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab," jelasnya, Rabu (19/5).

Dikatakan LaNyalla, perlu ada strategi khusus penanganan pandemi bagi daerah yang pertumbuhan ekonominya masih negatif. Pemda diingatkan agar lebih banyak mengalokasikan sarana dan prasarana kesehatan dan juga program-program jaring pengaman sosial.

"Penting juga diperhatikan berjalannya stimulus bagi UMKM sehingga percepatan penyerapan anggaran untuk mendorong PEN bisa segera terealisasi," kata LaNyalla.

Mantan Ketum PSSI tersebut juga meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) segera membelanjakan dananya untuk membantu menggerakkan roda ekonomi daerah. Ini juga sebagai upaya meningkatkan daya beli masyarakat, yang akan berdampak pada tren positif pertumbuhan ekonomi.

"Memang perlu kerja keras agar perekonomian kita bisa keluar dari krisis. Gubernur, bupati dan wali kota juga harus bisa menggerakkan potensi daerah sesuai keunggulan di wilayahnya masing-masing, misalnya lewat sektor pertanian, perikanan, pariwisata, ekspor/impor, dan sebagainya," tuturnya.

Tak hanya itu, Ketua DPD RI juga meminta pemda mendorong perluasan investasi untuk pengelolaan potensi daerah. Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi nasional untuk kuartal kedua dengan angka positif di atas tujuh persen dapat terealisasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement