Kamis 20 May 2021 07:11 WIB

Kuyang, Legenda Kalimantan yang Difilmkan

Kuyang menceritakan drama tentang perbuatan yang berbuah di masa depan

Rep: Siaran Pers/ Red: Elba Damhuri
Salah satu pengambilan gambar film Kuyang
Foto: Siaran Pers
Salah satu pengambilan gambar film Kuyang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda Kuyang di Kalimantan difilmkan. Film Kuyang ini diproduksi oleh 786 Production dan Max Anderson yang tayang di bioskop mulai Kamis 20 Mei 2021. 

Film yang mengangkat legenda mistis dari Kalimantan ini dibintangi oleh Arie Dwi Andhika, Zora Vidyanata dan Anne J Coto. Kuyang the movie disutradarai Sonny Gumelar dan ditulis oleh Fajar Syuderajat.

"Film ini sebenarnya adalah drama tentang sebuah karma bahwa sekecil apapun perbuatan kita di masa lalu akan kita tuai akibatnya di kemudian hari," kata Fajar dalam siaran persnya.

Pasangan dr Adi (Arie Dwi Andhika) dan Reni (Zora Vidyanata) yang menjadi tokoh utama pernah melakukan sebuah dosa besar dan pada saatnya mereka kemudian berhadapan dengan kekuatan magis tanah Borneo: Kuyang dan Anak Sima--sebagai akibat dari perbuatan mereka dahulu.

photo
Kru Film Kuyang - (Siaran Pers)

 

Semuanya normal pada awalnya. Hari-hari berlalu dengan bahagia dan damai untuk pasangan muda ini. Namun setelah sebulan saat Reni yang tengah hamil tua semakin dekat dengan tanggal melahirkannya, hal-hal aneh mulai terjadi. Pasangan tersebut didatangi Kuyang yang menyamar menjadi dukun beranak bernama Mayang.

Di Kalimantan, Kuyang merupakan legenda mistis yang dipercaya masyarakat setempat. Kuyang merupakan manusia yang menuntut ajaran ilmu tertentu untuk mencapai keabadian. Ia berwujud kepala dan isi tubuh tanpa kulit. Sosok Kuyang sempat menjadi perbincangan di media sosial setelah video makhluk menyeramkan beredar belum lama ini.

Fajar mengungkapkan sebelum mulai menulis naskah Kuyang, ia melakukan riset mengenai legenda Kuyang di Kalimantan. 

“Selain riset dokumen, saya juga banyak tanya ke kawan-kawan di Kalimantan dan mereka yang pernah memiliki pengalaman langsung dengan Kuyang,” ujar Fajar. 

Sonny Gumelar menambahkan, “sekali lagi saya tekankan film ini adalah drama. Kalaupun ada darah dan karakter supranatural di dalamnya, itu memang bagian dari drama.”

 

sumber : Siaran Pers
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement