REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menjelang dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli mendatang, Komisi IV DPRD Kota Bogor meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor memperhatikan protokol kesehatan di setiap sekolah. Tak hanya itu, legislator meminta agar sekolah ditutup jika ditemukan kasus positif Covid-19.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Said Muhamad Mohan menyampaikan pandangan itu, setelah menggelar rapat dengan Disdik Kota Bogor pada Rabu (19/5). Terlebih, Disdik Kota Bogor berencana menggelar uji coba di 37 SMP yang terdiri 20 SMP negeri dan 17 SMP swasta, serta 36 SD yang terbagi menjadi enam di masing-masing kecamatan.
"Jadi karena akan dilakukan uji coba, maka kami ingin mendapatkan informasi terlebih dahulu seperti apa mekanismenya dan tadi saya sampaikan agar protokol kesehatan dipastikan betul. Kalau ada satu kasus positif di sekolah, otomatis akan ditutup sekolahnya selama uji coba berlangsung," kata Mohan di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Mohan mengatakan, Disdik Kota Bogor sudah menyurati Satgas Covid-19 Kota Bogor terkait meminta restu untuk dilaksanakannya uji coba PTM. Di samping itu, ia menekankan, orang tua murid masih memiliki hak untuk tak mengizinkan anak-anaknya mengikuti PTM.
Sehingga, kata Mohan, para orang tua tidak perlu takut atau merasa terbebani jika tidak memberikan izin anaknya untuk mengikuti PTM. "Yang paling penting siswa itu sebenarnya tidak diwajibkan dan orang tua murid boleh tidak mengizinkan tidak mengikuti PTM dengan membuat surat pernyataan," jelas politikus Partai Gerindra itu.