REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat pada Rabu (18/5) memperkenalkan sebuah resolusi untuk memblokir penjualan senjata berpemandu presisi senilai 735 juta dolar AS ke Israel. Resolusi ini merupakan tanggapan terhadap konflik Israel dan kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza sejak 10 Mei lalu.
Anggota parlemen dari Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez, Mark Pocan, dan Rashida Tlaib adalah pengusung utama dari resolusi tersebut. Mereka termasuk di antara anggota parlemen yang menyerukan upaya AS untuk menghentikan kekerasan, termasuk serangan udara Israel yang telah menewaskan puluhan warga sipil Palestina di Gaza.
"Pada saat begitu banyak orang, termasuk Presiden Biden, mendukung gencatan senjata, kami seharusnya tidak mengirimkan persenjataan 'serangan langsung' kepada Perdana Menteri Netanyahu untuk memperpanjang kekerasan ini," kata Ocasio-Cortez dalam sebuah pernyataan.
Progres resolusi tersebut kemungkinan akan terkendala di House of Representative, di mana Ketua House of Representative Nancy Pelosi mengontrol undang-undang. Para pemimpin dewan telah menyatakan dukungan terhadap penjualan senjata tersebut. Orang nomor dua di Demokrat, Steny Hoyeer mengatakan bahwa dia mendukung penjualan senjata ke Israel.
The Washington Post pertama kali melaporkan bahwa pemerintahan Biden pada 5 Mei telah memberi tahu Kongres tentang kesepakatan penjualan dalam Joint Direct Attack Munitions (JDAM). Senjata berpemandu presisi digunakan untuk mengubah bom menjadi peluru kendali presisi.
Penjualan senjata yang diusulkan itu menuai kecaman luas dari para pendukung hak asasi dan legislator progresif. Mereka menuntut Presiden Biden menekan Israel untuk mengakhiri serangan militer yang sedang berlangsung di Gaza. “Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak asasi manusia," ujar Ocasio-Cortez.
Partai Republik dan Demokrat di Kongres umumnya menyatakan dukungan kuat untuk Israel. Negara itu telah menjadi penerima bantuan luar negeri AS terbesar sejak Perang Dunia Kedua. Washington saat ini memberikan bantuan militer kepada Israel sekitar 3,8 miliar dolar AS setahun.