REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pendiri platform perpesanan Telegram secara terbuka mengkritik Apple. Kritikan ini sebagai tanggapan atas artikel New York Times baru-baru ini tentang hubungan Apple dengan China.
Pavel Durov membuat komentar di saluran Telegram publik pekan ini. Da mengatakan perangkat keras Apple terasa seperti dari Abad Pertengahan” dan “dihargai oleh Partai Komunis China.”
Dilansir dari 9to5Mac, Kamis (20/5), komentar tersebut pertama kali dilihat oleh Android Central. Durov menulis dalam postingannya bahwa setiap kali dia harus menggunakan iPhone, rasanya seperti “dilempar kembali ke Abad Pertengahan”, tampaknya karena iPhone tidak menggunakan layar 120Hz.
“Apple sangat efisien dalam mengejar model bisnis mereka, yang didasarkan pada penjualan perangkat keras usang yang terlalu mahal kepada pelanggan, yang terkunci dalam ekosistem mereka,” tulisnya.
“Setiap kali saya harus menggunakan iPhone untuk menguji aplikasi iOS kami, saya merasa seperti terlempar kembali ke Abad Pertengahan. Layar iPhone 60Hz tidak dapat bersaing dengan layar 120Hz dari ponsel Android modern yang mendukung animasi yang jauh lebih halus,” katanya lagi.
Batasan perangkat keras ini, bukanlah bagian terburuk dari pengalaman Apple, menurut Durov. Durov menambahkan bahwa bagian terburuk tentang teknologi Apple bukanlah perangkat keras yang ketinggalan zaman. Menurutnya, pengguna yang memiliki iPhone adalah “budak digital Apple.”
“Anda hanya diizinkan untuk menggunakan aplikasi yang Apple izinkan untuk Anda instal melalui App Store mereka, dan Anda hanya dapat menggunakan iCloud Apple untuk mencadangkan data Anda secara asli,” ujar Durov.
“Tidak heran jika pendekatan totaliter Apple sangat dihargai oleh Partai Komunis China, yang berkat Apple kini memiliki kendali penuh atas aplikasi dan data semua warganya yang mengandalkan iPhone,” katanya.
Selain berita di New York Times, tidak jelas apa yang sebenarnya mendorong kata-kata kasar Durov terhadap Apple. Pada Januari, Apple terkena gugatan oleh Coalition for a Safer Web atas hosting Telegram di App Store. Telegram juga mengajukan keluhan antitrust terhadap Apple tahun lalu.