REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI Nina Sulistyowati mengatakan perusahaan saat ini tengah bersiap menyambut proses merger dengan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics dan juga pembentukan holding pangan bersama RNI sebagai induk holding Berdikari, PT Garam, Pertani, Sang Hyang Seri, Perinus dan Perindo.
Nina menyampaikan PPI mendukung agenda pemerintah dalam perbaikan kinerja perusahaan dan juga memberikan manfaat yang lebih terhadap ekosistem nelayan, petani, dan rakyat. "Kita harus selalu melihat dari perspektif yang positif, kita melihat sebagai kesempatan dalam proses besar. PPI sebagai trading capabilities harus bisa menjawab tantangan ini di holding pangan," ujar Nina dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/5).
Dari faktor komersil, ucap Nina, peningkatan kinerja perusahaan menjadi keharusan, baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri. Nina menilai penggabungan BGR Logistics ke dalam PPI merupakan rencana besar yang disikapi dengan positif oleh manajemen PPI dengan mengikuti seluruh tahapan proses aksi korporasi sesuai agenda pemegang saham.
"Mari kencangkan langkah kita dalam peningkatan kinerja perusahaan dalam proses holding pangan dan merger BGR Logistics ke dalam PPI, ini sebagai tantangan untuk kita," lanjut Nina.
Sebelumnya, Nina mengatakan merger BGR Logistics dan PPI merupakan upaya mendukung holding BUMN pangan. Kata Nina, PPI yang bergerak dari sisi hilir di aspek perdagangan atau tradingnya dan BGR dari sisi logistiknya.
"Kedua perusahaan ini akan bersatu, sehingga kami akan mendukung sepenuhnya holding BUMN klaster pangan," ucap Nina.
Nina menjelaskan merger PPI dan BGR Logistic tersebut mendukung holding BUMN pangan mulai dari pergerakan di subklaster pangannya baik itu di area pertanian, perikanan, garam, maupun juga daging."Kami akan hadir di setiap mata rantai bisnis tersebut, termasuk juga nanti pemasaran daripada produk-produk klaster pangan baik itu untuk dijual ke pasar lokal kemudian juga antar pulau, dan sampai ke pasar ekspor," ucap Nina.
Sebelumnya PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai calon induk holding BUMN klaster pangan berharap Peraturan Pemerintah (PP) holding BUMN pangan bisa terbit pada kuartal III tahun ini.
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan prosesnya setelah nanti pemerseroan sudah selesai kemudian ke depan akan ada merger beberapa BUMN klaster pangan seperti salah satunya yakni PT PPI dan BGR Logistics.
"Setelah proses merger tersebut, baru akan dilakukan inbreng pembentukan holding BUMN klaster pangan," kata Arief.
Terdapat delapan BUMN yang akan bergabung ke dalam klaster pangan dalam rangka persiapan sebagai holding. Delapan BUMN tersebut adalah Sang Hyang Seri, Pertani, PT Perikanan Nusantara, Perum Perikanan Indonesia, Berdikari, PT Garam, PT PPI Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan BGR Logistics.