REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan anggota holding BUMN farmasi, PT Kimia Farma (Persero), telah menekan kesepakatan dengan produsen vaksin asal China, Sinopharm, untuk pengadaan 7,5 juta dosis vaksin jadi untuk program vaksinasi gotong royong. Honesti menyampaikan proses kedatangan vaksin dari Sinopharm akan bertahap hingga Agustus mendatang.
"Masih ada 7,5 juta dosis vaksin lagi yang bisa kita eksekusi apabila kita masih membutuhkan (tambahan vaksin) untuk vaksinasi gotong royong," ujar Honesti saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/5).
Kata Honesti, hingga saat ini baru datang 500 ribu dosis vaksin Sinopharm dari total 7,5 juta dosis vaksin. Honesti mengatakan 500 ribu vaksin Sinopharm pun telah didistribusikan untuk program vaksinasi gotong royong yang dimulai sejak Selasa (18/5).
Honesti menyampaikan terdapat 199 korporasi yang terdiri atas 163 korprorasi swasta dan 36 BUMN yang mengikuti program vaksinasi gotong royong.
"Sampai kemarin, sudah ada 69.730 dosis sudah kota berikan. Kami berharap tahap pertama yang sebanyak 500 ribu dosis vaksin kita lakukan secepatnya sehingga Juni ini selesai," ucap Honesti.
Honesti mengatakan suplai vaksin berikutnya rencananya akan datang ke Indonesia pada pekan kedua Juni sebanyak 1 juta dosis dari Sinopharm. Selain Sinopharm, lanjut Honesti, holding BUMN farmasi juga telah menjalin kesepakatan dengan produsen vaksin asal China, CanSino, sebanyak 5 juta dosis vaksin.
"3 juta dosis dari CanSino dikirim Juli sampai September, sisanya nanti pada kuartal IV 2021. Kita juga sudah mengajukan izin edar CanSino kepada BPOM," ungkap Honesti.
Dalam proses pelaksanaan vaksinasi gotong royong, holding BUMN farmasi bekerja sama dengan badan hukum atau badan usaha, baik dalam penyiapan fasilitas layanan kesehatan hingga 72 mitra distributor dalam proses distribusi vaksin gotong royong.