REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih sementara Tottenham Hotspur, Ryan Mason, membantah anggapan tentang rencana perpisahan pemain andalannya, Harry Kane. Kane memberikan kehormatan pada penonton dengan memutar lapangan.
Tottenham Hotspur kalah saat menjamu Aston Villa di kandang. Skor yang berakhir 1-2 di Stadion Tottenham Hotspur, London, pada Kamis (20/5) itu, menjadi kali pertama penonton diizinkan masuk ke stadion sejak pandemi Covid-19 menerpa Inggris.
Mason menilai hal ini merupakan tindakan normal yang dilakukan para pemain untuk penggemar di semua tribun. Apalagi sudah lebih dari setahun tidak ada penonton di stadion.
"Itu normal, jika ada orang yang bermain di pertandingan kandang terakhir musim ini, sementara Harry Kane bermain di klub sepak bola ini. Ia cukup konsisten dalam bermain di sekitar lapangan, bertepuk tangan pada penggemar, dan mendapatkan reaksi yang baik," kata Mason dilansir dari laman Tribal Football.
Menurut Mason, apa yang dilakukan oleh Kane sudah menjadi tradisi di setiap pertandingan kandang terakhir klub. Ia pun mengelak jika pemainnya ini akan hengkang dari tim.
"Tidak, saya kira tidak. Jika kami memulai permainan dengan buruk dan tertinggal 0-2 setelah 10 menit mungkin Anda bisa mengatakan itu, tapi kami tidak melakukannya," kata Mason.
Mason mengakui, pertandingan tersebut memang di luar dugaannya. Tottenham sempat unggul 1-0 sebelum akhirnya melakukan gol bunuh diri dan kalah 1-2 atas Aston Villa.
"Kami profesional, kami dibayar untuk melakukan suatu pekerjaan. Para pemain sepenuhnya fokus pada pertandingan. Sungguh mengecewakan kami kalah dalam pertandingan ini," kata Mason.
Mason mengakui target Tottenham Hotspur adalah untuk menang di laga kandang terakhirnya. Spurs ingin mempersembahkan kemenangan bagi penggemar yang datang pertama kalinya ke stadion.
"Harapan dan ekspektasi adalah untuk menang, kami belum melakukannya. Para pemain dan penggemar kecewa, saya yakin penonton di rumah juga," kata Mason.