Kamis 20 May 2021 17:19 WIB

Sutradara Iran Dibunuh atas Dasar Honor Killing

Mayat sutradara film Iran bernama Babak Khorramdin ditemukan termutilasi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Mayat sutradara film Iran bernama Babak Khorramdin ditemukan termutilasi. Ilustrasi.
Foto: Wikipedia
Mayat sutradara film Iran bernama Babak Khorramdin ditemukan termutilasi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mayat sutradara film Iran bernama Babak Khorramdin ditemukan setelah dia diduga dibunuh dan dipotong-potong oleh orang tuanya. Dia adalah korban dari pembunuhan demi kehormatan (honor killing) setelah bertengkar dengan ayahnya tentang statusnya yang belum menikah.

Kepala Pengadilan Kriminal Teheran, Mohammad Shahriari, mengatakan ayah Khorramdin mengaku telah membius dan membunuh putranya, sebelum memotong tubuhnya dan meninggalkannya di tempat sampah. Jenazah ditemukan di kantong sampah dan koper di Ekbatan, Tehran barat, tempat keluarga itu tinggal, pada Ahad (16/5).

Baca Juga

Polisi Iran mengatakan bukti lebih lanjut dari pembunuhan itu ditemukan di rumah keluarganya. Dikutip dari Arab News, kedua orang tuanya telah ditangkap.

Khorramdin berusia 47 tahun. Ia adalah lulusan dari University of Tehran pada 2009 dengan gelar master di bidang perfilman dan pindah ke London setahun kemudian. Meskipun undang-undang perlindungan anak disahkan pada 2020 di Iran, pembunuhan demi kehormatan dan kekerasan dalam rumah tangga terus berlanjut.

"Ini adalah area yang perlu ditangani komunitas internasional dengan Iran," kata analis Timur Tengah dan editor di TV Internasional Iran, Jason Brodsky.

Brodsky menyatakan kematian mengerikan Babak Khorramdin hanyalah contoh terbaru dari pola panjang kekerasan dalam rumah tangga yang telah sering dilihat di Iran. "Ini mengikuti kematian tragis Ali Fazeli Monfared, yang dibunuh oleh anggota keluarga setelah mereka mengetahui dia homoseksual. Belum lagi kasus tahun lalu Romina Ashfrafi, seorang gadis berusia 14 tahun yang dipenggal oleh ayahnya dalam sebuah pembunuhan demi kehormatan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement