Kamis 20 May 2021 18:37 WIB

Moeldoko: Jangan Terpecah karena Konflik Palestina-Israel

Sikap Indonesia terhadap Palestina tidak berubah sejak dulu sampai sekarang.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Mas Alamil Huda
Kepala KSP Moeldoko.
Foto: Tangkapan Layar
Kepala KSP Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko buka suara terkait konflik Palestina dan Israel yang masih berlanjut. Mantan panglima TNI itu menegaskan bahwa sikap Indonesia terhadap Palestina tidak berubah sejak dulu sampai sekarang. Dalam konteks saat ini, kata dia, Indonesia juga mengecam keras serangan ekskalatif yang dilakukan Israel ke wilayah Palestina.

"Yang menewaskan banyak korban termasuk anak-anak dan perempuan dan juga kerusakan yang parah," ujar Moeldoko dalam keterangannya, Kamis (20/5). 

Indonesia, Moeldoko kembali menekankan, prihatin dengan berkembangnya krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Moeldoko juga menyebutkan bahwa Indonesia tidak tinggal diam dalam merespons situasi di Palestina. 

Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, disebut Moeldoko, secara aktif melakukan komunikasi dengan pimpinan berbagai negara. Tujuannya adalah membantu penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel serta mengakhiri kekerasan yang terjadi. 

"Dan juga menghadirkan keadilan bagi masyarakat Palestina," ujarnya. 

Namun di luar sikap pemerintah yang secara tegas mendukung kemerdekaan Palestina, Moeldoko juga mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak larut dalam perang narasi yang tidak berkesudahan. Moeldoko menilai, masyarakat tidak sepenuhnya memahami bahwa ada persoalan domestik yang terjadi di dalam konflik Palestina dan Israel. 

"Sangat aneh kita kehabisan energi, melakukan sebuah perdebatan yang tidak produktif. Sesungguhnya kita tidak pahami dengan baik apa yang terjadi di sana. Jangan situasi di antara Palestina dengan Israel justru menimbulkan perpecahan di antara kita, bangsa kita sendiri," ujar Moeldoko lagi. 

Menurutnya, dengan tidak larut dalam saling lempar narasi atas konflik Palestina dan Israel tidak lantas tidak ada empati yang muncul. Masyarakat, ujarnya, tetap perlu memberikan empatinya terhadap warga Palestina. 

"Bukan kita tidak peduli, tapi kita semua memiliki sikap yang sama. Sikap empatik atas apa yang terjadi di Palestina. Untuk itu sekali lagi imbauan saya adalah jangan kita justru ikut terseret dalam situasi ini yang pada akhirnya di antara kita akan terjadi perpecahan," ujar Moeldoko. 

Sebelumnya, polemik terkait sikap Indonesia terhadap Palestina-Israel juga mencuat dari komentar AM Hendropriyono. Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu menyatakan bahwa Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan mereka, bangsa Arab dan Yahudi. Pernyatannya lantas memicu reaksi yang beragam dari warganet.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement