Yogyakarta akan Optimalkan JSS Dukung UKM Go Digital
Red: Muhammad Fakhruddin
Yogyakarta akan Optimalkan JSS Dukung UKM Go Digital (Ilustrasi). | Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Penggunaan teknologi informasi guna mendukung pelaku UKM di Kota Yogyakarta untuk "go digital" terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, salah satunya dengan mengoptimalkan aplikasi Jogja Smart Service melalui menu Nglarisi dan Dodolan.
"Menu Nglarisi dan Dodolan yang sudah ada di aplikasi Jogja Smart Service (JSS) akan dioptimalkan supaya pelaku UKM semakin mudah memasarkan produknya," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Kamis (20/5).
Selama ini, menurut Tri Karyadi, penggunaan kedua menu di aplikasi tersebut masih sangat terbatas.Menu Nglarisi hanya dimanfaatkan untuk menjual produk makanan dan minuman olahan guna memenuhi kebutuhan jamuan makan dan minum dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh instansi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Sedangkan Dodolan yang sudah dikonsep sebagai marketplace untuk melayani jual beli produk UKM seperti fesyen dan kerajinan tangan pun dinilai belum dimanfaatkan secara optimal. "Pelaku UKM masih memanfaatkan Dodolan sebagai etalase atau mempromosikan produk secara daring saja. Belum ada transaksi jual beli langsung dari menu tersebut," katanya.
Oleh karenanya, lanjut Tri Karyadi, diperlukan optimalisasi kedua menu di aplikasi JSS tersebut agar bisa diakses oleh masyarakat umum sehingga pemasaran produk UKM baik kuliner, fesyen maupun kerajinan tangan bisa semakin luas.
Namun demikian, perluasan jangkauan pemasaran tersebut memberikan konsekuensi bagi pelaku UKM di Kota Yogyakarta untuk benar-benar siap go digital sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik. "Misalnya untuk kuliner. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Seperti memastikan kualitas produk terjamin, pengemasannya harus bagus, dan rasanya terjaga," katanya.
Tri Karyadi berharap, optimalisasi pemanfaatan menu Nglarisi dan Dodolan tersebut sudah bisa dilakukan pada 2022.
"Di zaman seperti sekarang, UKM mau tidak mau harus siap go digital. Pelaku UKM dari kalangan milenial pasti sudah memanfaatkan digitalisasi ini. Tetapi, yang perlu kami dorong adalah pelaku UKM dari kelompok usia yang lebih tua karena mungkin penguasaan teknologinya belum baik," katanya.