REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir berjanji untuk mendorong majunya dunia perfilman Indonesia kedepan. Salah satunya dengan cara BUMN Perfilman, PT Perusahaan Film Negara (PFN) bisa menjadi lembaga pembiayaan.
Erick menjelaskan PFN mestinya bukan menjadi pesaing dari produsen film dalam negeri. Ia menilai PFN harusnya mengambil tempat sebagai jembatan industri film dalam negeri bisa mendapatkan akses yang lebih luas. Baik dari segi pembiayaan maupun dari segi komersialisasi film.
"Kita minta PFN jangan jadi bersaing membuat film, tapi PFN justru kita mau jadikan lembaga pembiayaan film," ungkap Erick.
Namun, dia tidak menjelaskan rinci soal rencana ini. Erick hanya mengatakan saat ini wacana itu sedang dipelajari Kementerian BUMN. Salah satu yang jadi pertimbangan besar adalah resiko besar pembiayaan film.
"Tidak mudah, saat ini masih kita sedang pelajari. Sudah tujuh bulan. Ini resikonya besar untuk buat film," ungkap Erick.
Sore ini, Erick sendiri nonton bareng film Tjoet Nja' Dhien yang dirilis tahun 1988. Film ini baru saja direstorasi di Belanda. Hal itu dilakukan Erick di XXI Plasa Senayan, Jakarta Selatan.
Film yang ditonton Erick Thohir dibesut oleh sutradara Eros Djarot dan dibintangi oleh Christine Hakim dan Slamet Rahardjo selaku pemeran utama. Tjoet Nja' Dhien menceritakan kisah perjuangan pejuang wanita asal Aceh di masa penjajahan Belanda.