Kamis 20 May 2021 20:47 WIB

Menteri BUMN Minta Telkom Jadi Agregator Film Nasional

BUMN telekomunikasi diharapkan lebih aktif menjadi agregator konten lokal.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir menilai salah satu dukungan Kementerian BUMN untuk dunia perfilman Indonesia adalah dengan menggerakan Telkom dan Telkomsel sebagai agregator film nasional.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri BUMN Erick Thohir menilai salah satu dukungan Kementerian BUMN untuk dunia perfilman Indonesia adalah dengan menggerakan Telkom dan Telkomsel sebagai agregator film nasional. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menilai salah satu dukungan Kementerian BUMN untuk dunia perfilman Indonesia adalah dengan menggerakan Telkom dan Telkomsel sebagai agregator film nasional. Erick ingin beberapa BUMN telekomunikasi lebih aktif menjadi agregator konten lokal. Dia meminta Telkom dan Telkomsel menjadi agregator film dan musik lokal.

"Kita ingin Telkom dan Telkomsel jadi agregator konten lokal, di dunia film, musik, dan lain-lain. Mungkin, dengan menyiarkan kontennya, membeli rights-nya, dan lainnya," ujar Erick di Plaza Senayan, Kamis (20/5).

Baca Juga

Langkah ini, kata Erick bukan berarti Telkom dan Telkomsel untuk berpindah bisnis, namun sebagai perusahaan yang punya bisnis infrastrktur telekomunikasi maka bisa menjadi wadah dan jembatan dari masifnya perfilman Indonesia.

"Kita tekankan kembali sama Telkom, Telkomsel, harus jadi agregator konten lokal, film, musik Indonesia, dengan menyiarkan membeli rightsnya dan lainnya. kita nggak mau juga Telkom Telkomsel pindah bisnis lain, tapi kita mau bantu tadi kontennya," ujar Erick.

Ia juga berharap kedepan produktifitas perfilman di Indonesia bisa terus lebih baik. Ia menilai, perlu adanya produksi film yang bertemakan perjuangan bangsa sebagai salah satu media pembelajaran bagi masyarakat.

Hal tersebut juga kata Erick merupakan salah satu langkah untuk perfilman Indonesia bisa bangkit dan lebih baik kedepan. Film bukan hanya sebagai media entertainment saja, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran sejarah bagi bangsa.

"Saya berharap sih setiap tahun punya film perjuangan. Ini penting untuk generasi muda peduli dan belajar sejarah," ujar Erick.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement