REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Musa awalnya adalah penganut Yahudi. Dia mulai tertarik pada agama ketika baru berusia 15 tahun. Ia menggambarkan Islam dalam kaitannya dengan Yudaisme. Ini menarik minatnya dan membuat dirinya menerima Islam.
Kisahnya berawal pada 2007. Sebelum masuk Islam, Musa menjalani hidupnya sebagai seorang Yahudi. "Meskipun keluarga saya tidak tradisional, saya belajar Yudaisme dari Yahudi tradisional. Saya pergi ke sinagoge Yahudi Ortodoks dan sekolah Yahudi Ortodoks," kata dia dilansir dari laman Arab News, Kamis (20/5).
Musa tinggal dan terus hidup dalam komunitas Yahudi di Amerika Serikat di mana hanya ada sedikit perbedaan. Mengingat besarnya Yudaisme terlibat dalam hidup Musa, dia pun tidak memiliki teman non-Yahudi. Namun, kemudian ia mulai sering mengobrol secara daring dengan kalangan Muslim.
"Saya mengembangkan minat yang kuat untuk mempelajari agama lain serta agama saya sendiri. Saya memberi perhatian khusus pada Islam, karena saya tahu itu adalah agama yang tidak jauh berbeda dengan Yudaisme. Kami berbagi banyak nabi yang sama, moral, nilai, dan yang paling penting, kami menyembah Tuhan yang sama, Allah," tuturnya.