REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PAN DPR RI Guspardi Gaus menyesalkan pernyataan Jenderal (Purn) AM Hendropriyono terkait Palestina. Ia menilai pernyataan Hendropriyono yang menyebut bahwa konflik Israel-Palestina bukan urusan Indonesia hanya memunculkan polemik di masyarakat.
"Sebagai seorang tokoh nasional yang berlatar belakang militer, tentunya saya menyayangkan tentang statement dan komentar yang beliau sampaikan. Artinya komentar tersebut bisa menimbulkan kesan negatif dan merusak citra beliau. Bisa saja masyarakat mempersepsikan beliau tidak mengerti dan memahami tentang Pancasila dan UUD 1945," kata Guspardi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/5).
Guspardi mengatakan pembukaan UUD 1945 secara tegas menyebutkan bahwa 'kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa oleh karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan'. Menurutnya dari narasi di atas jelas bagaimana sikap bangsa Indonesia terhadap penindasan dan penjajahan yang dilakukan oleh nagara atau oleh siapapun.
"Jadi kita sebagai warga negara tentunya harus taat dan patuh melaksanakan filosofi Pancasila dan pembukaan Udang undang Dasar 1945 tersebut," ujarnya.
Anggota Baleg DPR itu menjelaskan, di era dunia modern abad ini semestinya tidak ada lagi praktik penjajahan dan penindasan. Permasalahan Palestina adalah masalah kemanusiaan, bukan hanya melulu masalah agama.
"Sebagai sebuah bangsa, Indonesia tidak boleh membiarkan suatu bangsa ditindas seperti yang dilakukan oleh Israel kepada bangsa Palestina. Keberpihakan Indonesia kepada Palestina adalah wujud pelaksanaan konstitusi pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945 dan Pancasila," jelasnya
Guspardi menambahkan, sebagai sebuah negara, Indonesia tidak bisa hidup sendiri dan harus berperan di dunia Internasional. Bahkan menurutnya Indonesia sepatutnya berbalas budi kepada Palestina.
"Bukankah negara luar yang pertama kali mengakui kemerdekaan RI adalah Palestina," ucapnya.
"Apa gunanya pasukan Garuda kita dikirim oleh nagara kita atas nama PBB. Pasukan-pasukan kita datang ke berbagai negara diundang untuk melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan keamanan dan mendukung terciptanya perdamaian dunia. Tentunya beliau sangat paham itu," imbuhnya.