Kamis 20 May 2021 23:53 WIB

Menko Marves Optimistis 30 Juta UMKM Onboarding pada 2023

menko Marves meminta semua bergerak melakukan percepatan digitalisasi UMKM

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memasang replika stupa saat pembukaan Festival Joglosemar di kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (20/5/2021). Festival Joglosemar diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan mengusung tema Artisan of Java yang diharapkan mampu membangkitkan perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah/Industri Kecil dan Menengah (UMKM/IKM).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memasang replika stupa saat pembukaan Festival Joglosemar di kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (20/5/2021). Festival Joglosemar diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan mengusung tema Artisan of Java yang diharapkan mampu membangkitkan perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah/Industri Kecil dan Menengah (UMKM/IKM).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan optimistis sebanyak 30 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) akan "onboarding" (program edukasi online dengan memanfaatkan teknologi internet) pada 2023.

"Saya optimistis target pencapaian 30 juta UMKM onboarding pada 2023 akan dapat dicapai bersama dengan kerja sama semua semua pihak dan bahu-membahu secara terintegrasi," kata Menko Marves di Magelang, Kamis (20/5).

Ia menyampaikan hal tersebut pada pembukaan Puncak Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Festival Joglosemar Artisan of Java di pelataran Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Luhut menuturkan, sudah lebih setahun bangsa ini berada dalam situasi pandemi, tetapi ada hikmah di balik ini semua.

"Kita harus bergerak melakukan percepatan digitalisasi UMKM dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020," katanya.

Ia menyebutkan, Gernas BBI sejak Mei 2020 hingga April 2021 telah mencapai 6 juta unit peningkatan UMKM onboarding ekosistem digital. "Hal ini mengubah badan ekonomi kita, buat struktur rebound ekonomi kita menguat karena UMKM memainkan peran yang sangat penting, kita terus mendorong artisan lokal naik kelas, masuk ke ekosistem digital dan meningkatkan penjualannya," katanya.

Luhut menyampaikan, pihaknya bangga dengan melihat Festival Joglosemar yang menampilkan produk artisan dari Yogyakarta, Solo, dan Semarang. "Saya juga sampaikan terima kasih kepada Menperin serta jajaran yang telah mempersiapkan Festival Joglosemar Artisan of Java sekaligus memperingati Gernas BBI bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Ini sejalan dengan semangat bela negara," katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi kepada para menteri yang hadir pada dalam festival tersebut, termasuk hadir secara virtual. Hal ini menjadi catatan keseriusan mengawal Gernas BBI.

"Gernas BBI jangan hanya sekadar slogan, tetapi BBI ini betul-betul gerakan yang jalan masif untuk membangun Indonesia. Mari kita tingkatkan semangat gotong royong bela negara bersama bangga produk Indonesia," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement