REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) optimistis Olimpiade Tokyo tetap dilaksanakan meski muncul gelombang penolakan dari masyarakat Jepang karena dirasa tidak aman akibat masih tingginya penularan COVID-19.
Menurut Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung, pihaknya berharap ajang olahraga terakbar di dunia bisa tetap dilangsungkan mengingat banyak atlet dari seluruh dunia yang menggantungkan impiannya di ajang Olimpiade.
"Kalau kami harapannya tetap dijalankan, mengingat ini perhelatan (olahraga) terbesar, tentu jadi impian seluruh atlet untuk bisa tampil dan berprestasi," kata Tigor.
Menurut dia, mengingat Olimpiade ajang empat tahunan, akan sulit bagi atlet untuk bisa ikut di agenda selanjutnya karena sejumlah alasan.
"Bisa saja karena prestasinya sudah menurun sehingga tidak lolos kualifikasi. Padahal Olimpiade Tokyo saja lolosnya sudah sejak dua tahun lalu, karena ada pandemi jadi mundur pelaksanaannya," kata Tigor.
Selain itu, keyakinan PB PASI akan pelaksanaan Olimpiade juga terlihat dari upaya pelatnas untuk menjaga performa atlet agar tetap bugar hingga perlombaan.
Tim pelatih secara intensif mengawasi asupan gizi, intensitas latihan, tingkat kebugaran, hingga kondisi psikologi yang tidak kalah penting.
Sejauh ini PB PASI baru bisa mengamankan satu tiket Olimpiade Tokyo melalui Lalu Muhammad Zohri pada nomor lari 100 meter.
Sebelumnya pada ajang uji coba "World Athletics Continental Tour 2021" di Tokyo, Sapwaturrahman yang diharapkan mengamankan tiket Olimpiade kedua bagi timnas atletik dari nomor lompat jauh, gagal mewujudkan target tersebut.