REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Kamran Dikarma, Mabruroh, Meiliza Laveda, Dea Alvi Soraya
Dunia kian padu dalam menyuarakan kecaman terhadap kekerasan dan penjajahan yang dilakukan negara Zionis Israel terhadap Palestina. Jutaan warga dunia bersatu dalam aksi membela Palestina dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di Amerika Serikat, negara yang secara politis paling dekat dengan Israel, ribuan warga turun ke jalan-jalan sejak Sabtu (15/5) dan berlanjut hingga Senin (17/5) kemarin. Aksi unjuk rasa digelar merentang dari Los Angeles di pantai barat hingga New York di timur melintasi Boston, Chicago, Philadelphia, Atlanta, Oklahoma, dan Ohio.
Seruan "Free Palestine!" dan "Long Live Intifada!" bergema di mana-mana. Di Atlanta, seruan "We can't breathe since 1948" menghubungkan perjuangan pembebasan Palestina dengan gerakan Black Live Matter.
Terkini, ratusan demonstran berkumpul di depan Markas PBB di New York pada Senin (17/5). Mereka datang mengecam Dewan Keamanan PBB yang belum bisa berbuat apa-apa atas kekerasan Israel. Bahkan, di kalangan warga Yahudi AS, merujuk survei terbaru Pew Research, tinggal 34 persen yang menolak Israel diberi sanksi atas pelanggaran yang dilakukan negara itu.
Secara politik, menurut the Guardian, Presiden AS Joe Biden kian terasing dalam pembelaan mati-matiannya terhadap Israel. Golongan progresif dan umat Islam Amerika Serikat yang jadi lumbung suaranya pada pilpres lalu terus mempertanyakan dukungan tanpa syarat AS ke Israel.
"Pengeboman ini terjadi dengan dukungan AS," cicit legislator Partai Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez.
Ribuan orang juga menggelar protes terhadap kekejaman Israel dan membela kemerdekaan Palestina di London, Inggris. Sejarah mencatat bahwa Inggris adalah salah satu sponsor negara Israel melalui Deklarasi Balfour pada 1917. Mereka berbaris di Kedutaan Besar Israel sambil berteriak "Bebaskan Palestina".
"Hari ini kami sudah cukup terlibat dalam kekerasan ini. Terima kasih telah mendukung kami," kata Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zumlot yang juga hadir.
Mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn juga berbicara pada demonstran yang berkumpul di luar Kedubes Israel. "Ini adalah gerakan keadilan sedunia. Tanah Palestina dirampas dan rakyatnya dibunuh di rumah mereka. Ini semua ilegal," ujar dia dilansir BBC.