Jumat 21 May 2021 10:57 WIB

Kasus Data Penduduk Bocor, BPJS Angkat Bicara

Akun di forum gelap internet punya data 200 juta penduduk Indonesia yang dijual

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kasus Data Penduduk Bocor, BPJS Angkat Bicara (Foto: Dhemas Reviyanto)
Kasus Data Penduduk Bocor, BPJS Angkat Bicara (Foto: Dhemas Reviyanto)

Sebuah akun dalam forum gelap internet mengaku memiliki data 200 juta penduduk Indonesia yang dijual di dalam forum tersebut. Pelaku penjual data tersebut mengeklaim isi data berisi NIK, nomor telepon, hingga alamat tercantum dalam folder data tersebut.

Dalam sebuah tangkapan layar, pelaku mengatakan bahwa sumber data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan. Pelaku menjual data tersebut dengan harga 0,15 BTC atau setara Rp85 juta. Kepala Humas BPJS, Iqbal Anas Ma'ruf, mengatakan bahwa pihaknya sudah mendengar kabar ini.

Baca Juga: Data Munarman Eks FPI Bocor? Traveloka Angkat Bicara

"Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan. Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," ujar Iqbal ketika dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (20/5/2021).

Iqbal menjelaskan bahwa BPJS juga rutin dalam melakukan pengecekan data. Iqbal menambahkan bahwa data BPJS juga mencakup data JKN-KIS. BPJS menurut Iqbal sudah melakukan pengamanan data berlapis.

"Namun, perlu kami tegaskan bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya. Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement