Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hety Dwi Lestari

Generasi Milenial dan Pengetahuannya Terhadap Bank Syariah

Eduaksi | Friday, 21 May 2021, 08:48 WIB

Kebutuhan akan fasilitas pelayanan dunia perbankan semakin lama semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena masyarakat yang semakin sibuk dan banyak hal yang harus diselesaikan dalam pekerjaannya. Sehingga dalam urusan penyimpanan salah satu finansial berupa uang membutuhkan media yang aman dan terpercaya. Tidak hanya kalangan orang tua yang membutuhkan fasiltas yang disediakan oleh perbankan, melainkan generasi muda saat ini juga sangat membutuhkan. Karena secara tidak langsung dengan adanya bank lebih mempermudah dalam menyimpan, menabung, dan bertransaksi.

Secara umum bank merupakan satu jenis usaha yang dapat menghimpun dana dari nasabah dalam bentuk simpanan (UU RI Nomor 10 Tahun 1998). Tidak dapat dipungkiri bahwa perbankan memiliki fungsi dan dan manfaat yang besar bagi masyarakat. Saat ini banyak berdiri bank dengan memberikan jasa yang beragam sesuai dengan kemampuan yang dimiliki bank itu sendiri. Semakin mampu dan baik bank tersebut maka akan semakin beragam jasa yang ditawarkan kepada nasabah. Tentunya kemampuan bank dilihat dari segi permodalan, manajemen, likuiditas, rentabilitas, aset, dan sensitifitas bank.

Sektor perbankan menempati posisi yang sangat strategis dalam mempertemukan kebutuhan model kerja dan investasi di sektor riil dengan para pemilik dana. Secara singkat bank diartikan sebagai lembaga perantara atau disebut dengan fiancial intermediary. Kegiatan yang ada di dalam bank beragam jenisnya, misalnya memindahkan uang, menerima uang, memberi jaminan bank, dan masih banyak lagi. Semua kegiatan dalam bank dikaitkan dengan pengelolaan keuangan. Bank telah mengantongi izin berdiri dan beroperasi dari otoritas moneter suatu negara. Oleh kara itu, eksistensinya bukan hanya dijaga oleh para pemilik dan pengurus bank melainkan juga dijaga oleh masyarakat nasional dan global (Sjahdeni, 2005).

Berkembangnya dunia perbankan saat ini semakin membuka kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat khususnya generasi muda. Generasi muda atau yang lebih dikenal sebagai generasi milenial juga sudah banyak menggunakan jasa perbankan untuk lebih mempermudah mengatur keuangan. Dengan didukung berbagai jenis bank saat ini masyarakat bebas memilih sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Sigit dan Totok (2006:151-73) bank berdasarkan cara menentukan harga dibagi menjadi dua, yaitu bank dengan prinsip konvensional dan bank prinsip syariah.

Bank konvensional dalam mencari keuntungan dan menetapkan harga pada nasabah menggunakan dua metode. Pertama, spead based yaitu menetapkan bunga sebagai harga jual simpanan deposito. Kedua, fee based yaitu penerapan berbagai biaya misalnya biaya administrasi, provisi, iuran, dan sewa. Sedangkan bank dengan prinsip syariah mencari keuntungan dengan cara prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan dengan prinsip penyertaan modal (musharakah), jual beli barang dengan keuntungan (murabahah), dan pembiayaan barang berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah). Bank syariah menerapkan proses dalam transaksinya dengan kaidah-kaidah Islam. Seperti mengharamkan adanya bunga tertentu.

Berdirinya bank Islam pertama yaitu sekitar tahun 90-an tepatnya setelah ada Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 yang telah direvisi dengan Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998. Singkatnya berdirinya bank syariah di Indonesia dimulai dengan berdirinya bank muamalat pada tahun 1991. Dimana terbentuk sebuah bank yang dalam prinsipnya bukan dengan bunga melainkan sistem bagi hasil atau bank syariah. Sehingga bank syariah merupakan solusi alternatif mengenai persoalan riba yang dalam islam termasuk haram. Oleh karena itu untuk menghindari adanya riba, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam yang dapat diterapkan dalam dunia perbankan syariah.

Meski bank syariah tergolong baru, tetapi perkembangannya sangat pesat. Hal ini disebabkan karena kesadaran para umat muslim untuk melakukan transaksi perbankan yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Sehingga lama kelamaan kesadaran tersebut muncul dan mulai beralih dari bank konvensional ke bank syariah. Apalagi dalam perkembangannya bank syariah terus menawarkan produk-produk keuangan, cara transaksi, dan investasi yang berbeda dengan bank konvensional yang sebelumnya sudah ada. Sehingga tidak hanya cocok bagi kalangan tua melainkan generasi muda juga dapat menggunakan jasa dari bank syariah ini.

Abad ke 21 dapat dikatakan sebagai abad dimana era milenial memiliki peranan dan pengaruh terhadap perkembangan kehidupan kedepan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam sensus penduduk tahun 2020 menghasilkan data jumlah generasi Z yang mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94% dari total populasi yang berjumlah 270 juta jiwa. Sedangkan jumlah generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau setara dengan 25,87%. Karakteristik generasi milenial saat ini menyukai hal serba cepat dan praktis dalam melakukan transaksi. Oleh sebab itu sudah seharusnya generasi milenial tidak hanya mengenal bank konvensional saja melainkan juga mengenal bank syariah yang juga memberikan jasa dan keuntungan tak kalah dari jenis bank yang lain.

Pengetahuan terhadap bank syariah pada generasi milenial merupakan hal penting. Perlu diketahui bank syariah saat ini sudah mendukung fasilitas electronic banking atau yang biasa disebut sebagai e-banking. Kemudahan transaksi lewat elektronik ini disukai oleh kalangan muda karena memberikan kemudahan transaksi kapan saja dan dimana saja. Sebenarnya pengenalan dan pengetahuan terhadap bank syariah sudah dilakukan seperti dengan mensponsori kegiatan sekolah, reward terhadap prestasi siswa bahkan mahasiswa beasiswa, dan masih banyak kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan.

Untuk mencapai target pasar terhadap generasi milenial maka harus memperhatikan kebutuhan dari mereka. Misalnya melalui pembekalan informasi mengenai prinsip bank syariah, prinsip, fitur, dan prosuk bank syariah yang diharapkan mampu membuka mata para generasi milenial melek terhadap perbankan syariah yang sesuai dengan syariat dan kaidah agama Islam tanpa merugikan siapapun. Generasi milenial harus paham keuntungan dan manfaat jika menggunakan bank syariah. Sehingga hal ini dapat membuka peluang terhadap bank syariah untuk mendapatkan nasabah dari kalangan muda.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Jokowi saat peresmian beroperasinya Bank Syariah Indonesia (BSI) mengutarakan bahwa harus mampu menarik generasi milenial untuk mnejadi nasabahnya, khususnya dengan pemanfaatan teknologi digital. Dengan begitu mereka tidak hanya selalu mengenal dan menggunakan bank konvensional melainkan juga menggunakan bank syariah. Tentunya untuk membuka pengetahuan generasi milenial terhadap bank syariah memerlukan beberapa tahapan. Karena kebanyakan dari mereka sudah menggunakan bank konvensional, padahal jika ditinjau lebih jauh bank syariah juga memiliki manfaat besar karena tidak menggunakan bunga tertentu yang biasanya ada di bank konvensional.

Bank syariah merupakan bank yang sistemnya berdasarkan sistem ekonomi Islam. Artinya sistemnya berjalan dan dikelola dengan prinsip religius serta berorientasi dunia dan akhirat. Perlu diketahui bahwa bank syariah memiliki keunggulan dalam membantu perekonomian negara. Sehingga banyak dukungan dari pemerintah untuk bank syariah dapat menembus target yang lebih luas. perkembangan bank syariah cukup pesat karena dapat dilihat bahwa Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia sehingga perbankan dengan hukum dan asas Islam sangat diminati. Hal ini dilakukan untuk menarik lebih banyak nasabah khususnya generasi milenial selaku salah satu generasi yang akan menjadi penggerak terbesar ekonomi.

Generasi milenial saat ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan dunia ekonomi. Seperti yang dikemukakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa peran generasi milenial diharapkan dalam merealisasikan potensi Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Karakteristik generasi milenial yang inovatif, praktis, kreatif, dan melek teknologi akan menjadikan halal product dan service yang merupakan katalisator berharga untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dengan perkembangan teknologi saat ini dapat menjadikan kolaborasi bagi generasi milenial melek bank syariah yang mendorong industri halal dan keuangan syariah. Apalagi saat ini bank syariah di Indonesia menawarkan layanan yang cocok untuk generasi milenial. Diantaranya yaitu investasi syariah dan layanan aplikasi e-wallet yang dapat digunakan untuk kebutuhan transaksi melalui satu aplikasi saja contonya melakukan pembukaan rekening, transfer antar bank, dan pembayaran e-commerce.

Pengetahuan terhadap bank syariah sudah seharusnya dipelajari dan dikenal oleh generasi milenial. Karena saat ini bank syariah memiliki banyak layanan yang akan memudahkan terkait keuangan. Selain itu khususnya generasi muslim milenial (generasi M) merupakan generasi yang diharapkan memandang dunia dengan keimanan dan moderenitas dapat berjalan beriringan. Muslim muda dapat berperan aktif dalam perbankan syariah dengan ikut melakukan kegiatan dan penggunaan fasilitas layanannya. Misalnya dengan melakukan investasi syariah, mengajukan pinjaman, atau sekedar membuka tabungan.

Lalu mengapa generasi milenial harus melek terhadap bank syariah ? secara garis besar generasi dengan melek bank syariah akan memberikan kekuatan terhadap perekonomian yang berjalan ke arah konstruktif. Oleh karena itu peranan generasi muda dalam mendorong industri halal dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian khususnya ekonomi syariah. Dengan pengetahuan lebih mendalam terhadap bank syariah maka akan semakin meyakinkan bahwa pelayanan dan tawaran jasa dari bank syariah layak untuk digunakan kedepannya. Selain itu membuka wawasan bukan hanya bank konvensional yang hanya cocok untuk generasi milenial melainkan bank syariah sangat cocok untuk dijadikan bank pilihan

Sumber: https://officialcevanideas.wordpress.com/2020/10/24/perbankan-syariah-memberikan-keasyikan-dalam-bertransaksi-kepada-seluruh-generasi-milenial-siapapun-kamu/

Pentingnya melek literasi keuangan bagi kaum muda menjadi urgensi penting saat ini. Bagaimana mereka paham dalam mengatur keuangan dan bisa mencoba hal baru misalnya investasi di bank sehingga secara tidak langsung mereka menjadi pelaku roda perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu sedini mungkin generasi yang akan menjadi pelaku roda perekonomian ini dikenalkan dan diberikan pengetahuan mengenai literasi keuangan yang berhubungan dengan dunia perbankan. Salah satunya dengan melek pengetahuan terhadap produk, jasa, dan investasi melalui perbankan syariah yang saat ini memiliki kualitas baik, lengkap, dan modern.

Selain itu banyak keuntungan disaat generasi milenial melek terhadap perbankan. Hal ini akan membantu dalam membangun hari esok yang terbaik untuk dirinya, keluarga, dan perekonomian Indonesia. Karena mereka sudah siap menghadapi tantangan keuangan yang semakin lama akan semakin pelik. Dapat diartikan bahwa jika sejak mudah sudah melek literasi keuangan maka secara tidak langsung mereka juga melek finansial. Generasi milenial membutuhkan pengetahuan soal literasi keuangan agar dapat mempersiapkan masa depan yang lebih terjamin. Oleh karena itu perlu bagi generasi milenial mengenal dunia perbankan, salah satunya dengan melek terhadap bank syariah.

Hal tersebut tentunya sejalan dengan inklusi keuangan yang memiliki arti dimana semua orang mendapatkan akses terhadap penyedia layanan finansial. Generasi milenial membutuhkan bank syariah begitu pula sebaliknya. Mulya Siregar selaku komisaris bank Mandiri Syariah mengemukakan bahwa hubungan antara generasi muda dan perbankan syariah merupakan simbiosis mutualiasme atau saling menguntungkan satu sama lain. Pelayanan bank syariah fokus mulai dari agama, sosial, dan transaksi. Apalagi bank syariah telah memiliki inti sebagai Sustainable Develpoment Goals (SDG) yang banyak dicari oleh para nasabah.

Generasi milenial harus menjadi nasabah yang cerdas dalam memilih bank yang cocok dengan kebutuhan dirinya dan bisa berdampak bagi dirinya dan orang banyak. Banyak keuntungan dan manfaat jika menggunakan bank syariah misalnya pada aspek legalitas atau akad. Dalam bank syariah akad memiliki konsekuensi dunia dan akhirat, kesepakatan akan sah jika akar memenuhi syarat dan rukun yang sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga nasabah tidak perlu khawatir lagi mengenai legalitasnya. Selain itu jika nasabah ingin melakukan bisnis dan jenis usaha, maka bank syariah akan membiayai usaha yang halal menurut ajaran agama Islam serta dengan memperhatikan unsur moral dan lingkungan.

Perlu diketahui bahwa aktivitas bank syariah harus memenuhi beberapa prinsip, yaitu bersifat produktif, tidak ekspoiltatif (tidak memanfaatkan secara sewenang-wenang terhadap nasabah), berkeadilan, tidak spekulatif dan tentunya tidak riba. Dengan beberapa prinsip tersebut dapat dikatakan mengapa kaum muda harus memilih bank syariah. Hal ini tentunya karena bank syariah dari sudut pandangnya terstruktur dan semua aspek terperinci. Apalagi dalam segala aktivitas perbankan syariah sesuai dengan ajaran agama Islam yang tentunya tidak hanya berorientasi pada dunia melainkan juga berorientasi pada akhirat.

Jadilah salah satu nasabah generasi milenial yang cerdas dalam memilih bank. Selain dapat menabung, kaum muda juga bisa mencoba investasi syariah. Investasi syariah cocok untuk kaum milenal tanpa harus takut riba, gharar (transaksi tidak transparan, atau maysir (spekulasi). Dengan bank syariah maka dapat tetap bisa menabung dan melakukan investasi secara aman dan sesuai dengan ajaran agama. Contoh investasi yang cocok untuk generasi milenial yaitu reksadana syariah. Saat ini reksadana syariah berkembang pesat setiap tahunnya dan banyak diminati oleh kalangan mahasiswa.

Investasi reksadana hanya membutuhkan dana yang kecil untuk memulai yaitu dengan modal minimal Rp. 100.000. Dengan modal yang dapat dikatakan kecil tersebut generasi milenial sudah dapat berinvestasi dan belajar untuk menata keuangan di masa depan. Mengapa reksadana syariah cocok untuk kaum muda ? Pertama, yaitu murah dan terjangkau tanpa perlu modal yang besar. Kedua, mudah dipelajari dan praktis. Ketiga, imbal (return) hasil relatif tinggi berbeda dengan bank-bank lainnya. Biasanya return yang ditawarkan oleh reksadana yaitu mencapai 8 sampai 20 persen setiap tahunnya tergantung pada reksadana yang dipilih. Dengan gambaran tersebut tidak ada salahnya generasi milenial mencoba investasi reksadana syariah.

Pengetahuan dan informasi mengenai bank syariah saat ini sudah harus menjadi keharusan bagi generasi milenial. Pelajari dan cermati jasa yang ditawarkan oleh bank syariah yang saat ini sudah sama modernnya dengan bank konvensional. Mungkin bagi sebagian orang masih belum awam terhadap bank syariah, padahal saat ini tidak kalah bagusnya dengan bank-bank yang lebih dulu berdiri. Bank syariah memiliki manfaat yang besar da tentunya tidak menyimpang dari ajaran agama. Oleh sebab itu penting untuk melek bank syariah bagi generasi milenial guna mempersiapkan keuangan dengan lebih baik.

Tidak perlu ragu lagi untuk memilih bank syariah sebagai pilihan. Karena bank syariah memiliki kelebihan atau keunggulan terutama pada kuatnya prinsip ikatan dengan keagamaan diantara pemegang saham, pengelola bank, dan para nasabah. Sehingga dengan adanya ikatan ini akan membuka lebar hubungan kebersamaan dalam menghadapi risiko usaha dan membagi keuntungan secara adil dan jujur. Selain itu karena telah berpegang pada kaidah ekonomi Islam maka berapa pun hasil yang diperoleh diyakini akan membawa berkah pada semuanya dan tentunya tidak merugikan salah satu pihak. Menjadi generasi milenial yang cerdas akan menempatkan dirinya pada pilihan yang sesuai dan tentunya sesuai dengan apa yang diajarkan agama.

Pengenalan dan pengetahuan ekonomi Islam dan praktiknya berdasarkan prinsip syariah saat ini tidak lagi merupakan keniscayaan, melainkan sudah menjadi kenyataan dan semakin luas di kalangan masyarakat. Bahkan sejak dini dikenalkan pada pengetahuan ekonomi Islam agar menjadi pelaku penggerak ekonomi yang sesuai dengan kaidah Islam. Di samping hal tersebut sistem perbankan syariah menjadi harapan dan diharapkan mampu dijalankan oleh generasi milenial. Sehingga bisa mempertimbangkan sistem ekonomi yang baik dan dilaksanakan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. oleh karena itu sangat penting pemahaman dan pengetahuan bagi generasi milenial untuk mempelajari itu semua.

Tidak hanya muslim saja yang dapat menjadi nasabah bank syariah, melainkan umat non muslim juga dapat menjadi nasabah. Hal ini dipertegas dengan adanya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang bank syariah tidak melarang adanya masyarakat non muslim yang ingin menjadi nasabah dari bank syariah. Hal ini tentunya membuka kesempatan lebar bagi seluruh generasi milenial selain umat muslim untuk dapat menabung, meminta pembiayaan, serta bisa menggunakan jasa dari bank syariah. Hal ini dapat terjadi karena di dalam Islam juga tidak diajarkan membeda-bedakan umat. Jadi, bank syariah dapat digunakan oleh siapa saja baik muslim ataupun non muslim.

Lalu, seberapa penting generasi milenial melek terhadap bank syariah ? jawabannya adalah sangat penting, karena sebagai genarasi calon pelaku perekonomian Indonesia harusnya memiliki pengetahuan terhadap dunia yang berhubungan dengan ekonomi khususnya dunia perbankan. Stigma bahwa generasi muda hanya mengenal bank konvensional harus dihapuskan. Karena saat ini telah banyak dikenal bank syariah. Apalagi pengetahuan bank syariah ini diharapkan generasi milenial memperoleh pemahaman mengenai lembaga jasa keuangan syariah beserta dengan produk dan jasa keuangan yang ditawarkan oleh bank syariah. Terlebih lagi jika mereka memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa syariah. Apalagi bank syariah memiliki sifat terbuka, artinya siapa saja dapat melakukan transaksi atau berinvestasi secara syariah dari berbagai umat, tidak hanya umat muslim saja. Sehingga hal ini memberikan kemudahan bagi siapa saja yang ingin menggunakan jasa dan penawaran dari perbankan syariah.

Banyak keuntungan yang akan didapat ketika generasi muda melek bank syariah. Inovasi dari perbankan syariah pun mendorong program-program yang dapat mendekatkan generasi milenial terhadap bank syariah. Misalnya yaitu dalam hal peningkatan kapsitas sumber daya manusia (SDM) melalui Bank Syariah Indonesia Millenials Unity In Diversity & Agile (BSI Muda). Program ini merupakan komitmen dari BSI dalam mengembangkan sumber daya manusia di kalangan generasi muda dan sekaligus untuk menarik minat para milenial terhadap perbankan syariah. Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa perbankan syariah peduli terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya manusia generasi milenial kedepannya. Sehingga tidak perlu diragukan lagi kualitas dari bank syariah yang ada saat ini.

Literasi dan pengetahuan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Apalagi pengetahuan tentang ekonomi yang berkaitan dengan keuangan dan finansial di masa depan. Sudah sepatutnya generasi milenial mempersiapkan lebih cepat agar tidak terlambat ketika masa tua datang. Sedini mungkin untuk mengetahui dunia perbankan yang akan membantu dalam mengatur keuangan. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwasanya salah satu perbankan yang memiliki kelebihan baik dari segi agama dan pengelolaan lain yaitu bank syariah. Generasi milenial merupakan bibit yang akan mengembangkan dalam perekonomian di masa yang akan datang dan didukung dengan adanya era digital seperti saat ini.

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional juga dapat dilakukan karena agar para generasi muda mengenal bank syariah lebih dekat sehingga mereka memiliki beberapa alternatif pilihan untuk menempatkan bank apa yang akan digunakan. Banyak keunggulan dari adanya bank syariah mulai dari tabungan bagi anak-anak yang bertujuan untuk mengajak kaum muda sedini mungkin untuk menabung. Bank syariah dilengkapi layanan electronic banking atau biasa dikenal dengan e banking yang memberikan kemudahan transaksi melalui online. Layanan ini banyak disukai kaum muda yang memiliki karakteristik praktis dan simpel. Pendekatan generasi muda yang menyukai hal yang cepat dan simple menjadi faktor bank untuk menarik target pasar yang lebih luas lagi.

Generasi muda memiliki peranan penting dalam mengenal suatu perbankan. Karena mustahil di era yang serba digital ini tidak membutuhkan layanan dari suatu perbankan. Selain itu kebutuhan generasi milenial dalam memenuhi kebutuhan hidup semakin hari semakin meningkat. Oleh sebab itu mereka perlu mengetahui perbankan yang cocok dan sesuai, misalnya menggunakan layanan dan jasa dari bank syariah. Generasi milenial sudah tentu akan menguasai masa depan dengan jumlah yang luar biasa banyak. Perkembangan dan pertumbuhan bank syariah saat ini tentunya tidak lepas dari kepercayaan pasar yang terus membaik. Memiliki prinsip dan landasan dasar sistem keuangan Islam yang tentunya semua transaksi sesuai dengan tuntutan Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Menurut Ayub (2007) tujuan dari semua penerapan prinsip syariah adalah untuk dapat menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia. Selain itu untuk mengurangi kesenjangan kepemilikan kekayaan dan adanya kesatuan antara aktivitas ekonomi dan agama. Dengan begitu hal ini baik untuk dimulai bagi generasi milenial yang baru akan memulai untuk menata keuangan, sehingga terjamin mulai dari hukum, agama, dasar teori, dan prinsip di bank syariah. Menurut penuturan dari World Bank bahwa pada umumnya masyarakat memilih perbankan syariah karena memiliki servis yang bagus, lebih murah, lebih simpel, dan memberikan kenyamanan pada nasabah. Pelayanan yang sudah tidak diragukan lagi karena terjamin baik.

Dari semua pemaparan mengenai bank syariah diatas, maka generasi milenial harus melek pengetahuan tentang perbankan syariah. Dengan mengetahui apa saja yang ada dalam bank syariah diharapkan juga dapat menggunakan jasa dan layanan yang ada di dalamnya. Hal ini karena terbukti bank syariah memiliki pelayanan yang bagus serta tidak kalah modern dengan bank konvensional. Apalagi sudah jelas tentang hukum, prinsip, dan landasan yang digunakan sesuai dengan syariat agama Islam. Oleh karena itu tidak perlu ragu lagi bagi generasi milenial untuk menggunakan bank syariah karena semuanya aman, terjamin, dan terpercaya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image