Jumat 21 May 2021 11:21 WIB

Kasus Covid-19 Tembus 5.000 Lagi Setelah Sepekan

Pada Kamis Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 5.797 kasus baru.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19. Pada Kamis (20/5), Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 5.797 kasus baru.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Pada Kamis (20/5), Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 5.797 kasus baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan kasus Covid-19 harian kembali tembus 5.000 orang setelah sepekan lebih berada pada kisaran 2.000 sampai 4.000-an kasus per hari. Pada Kamis (20/5), Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 5.797 kasus baru.

Naiknya kasus positif ini juga sejalan dengan bertambahnya kapasitas testing secara signifikan. Dalam sehari kemarin, ada 55.741 orang yang diperiksa. Angka ini jauh di atas kapasitas testing yang jeblok pada periode libur Lebaran lalu, yakni 15 ribu hingga 20 ribuan orang diperiksa.

Baca Juga

Selain itu, angka kematian akibat Covid-19 juga dilaporkan meningkat. Pada Kamis (20/5), tercatat ada 218 kematian akibat Covid-19. Angka ini menegaskan adanya peningkatan tren kematian dengan status positif Covid-19 dalam satu bulan terakhir.

Kabar baiknya, jumlah pasien sembuh terus bertambah. Kemarin dilaporkan ada 4.969 pasien Covid-19 yang sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh mencapai 1.621.572 orang.

Dari penambahan kasus pada Kamis (20/5) kemarin, Jawa Barat menjadi provinsi dengan sumbangan angka tertinggi, yakni 1.332 kasus baru. Posisi kedua ditempati DKI Jakarta dengan 895 kasus. Menyusul kemudian Jawa Tengah dengan 550 kasus, Riau dengan 421 kasus, dan Sumatra Barat dengan 349 kasus.

Sementara itu, pemerintah merilis data teranyar terkait pelaksanaan random testing atau tes acak terhadap warga yang melakukan perjalanan mudik Lebaran. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melaporkan, ditemukan 226 orang positif Covid-19 dari 77.068 orang yang diperiksa secara acak. Artinya, temuan kasus positif sebesar 0,29 persen dari total populasi tes acak.

Pelaksanaan random test ini, kata Wiku, dilakukan dengan metode rapid test antigen pada 109 titik penyekatan di Jawa, Sumatra, dan Bali.

"Kasus positif yang ditemukan di lapangan akan dirujuk ke pusat isolasi mandiri terdekat yang disiapkan satgas daerah," ujar Wiku dalam keterangan pers, Kamis (20/5).

Wiku mengingatkan bahwa selama satu-dua bulan ke depan, Indonesia masih dibayangi potensi peningkatan kasus Covid-19 sebagai imbas dari mudik Lebaran. Melihat hal ini, Wiku mengingatkan warga yang sempat melakukan perjalanan mudik untuk secara sukarela melakukan karantina mandiri selama 5x24 jam.

Posko Covid-19 di level desa dan kelurahan juga diminta aktif memantau pergerakan warga yang baru saja mudik, juga terus memantau temuan warga yang positif.

"Saya perlu garis bawahi bahwa PPKM mikro sejak akhir Januari 2021 telah gambarkan penerapan mikro lockdown yang pada prinsipnya suatu pembatasan kegiatan di tingkat RT dalam rangka mencegah penularan ke lingkungan sekitarnya," kata Wiku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement