REPUBLIKA.CO.ID, Fauzi Ridwan/Wartawan Republika.co.id
Teras Cihampelas, Kota Bandung yang digadang-gadang menjadi salah satu pilihan destinasi wisata bagi para pelancong dari dalam negeri maupun mancanegara mati suri akibat dihajar pandemi Covid-19. Tanda-tanda lokasi tersebut sepi didatangi pengunjung mulai terlihat sejak dua tahun pasca diresmikan tahun 2017.
Berdasarkan pantauan, aktivitas pengunjung di Teras Cihampelas terbilang sepi. Hanya sesekali, terlihat orang yang berada di lokasi tersebut yang diketahui merupakan pedagang. Kios-kios milik pedagang pun hanya sedikit yang berjualan akibat sepinya pengunjung, mayoritas tutup.
Teras Cihampelas terlihat seperti bangunan-bangunan tua yang ditinggalkan oleh para penghuninya. Kusam, tidak terawat dan tidak menarik minat wisatawan untuk datang atau sekadar duduk santai.
Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung agar Teras Cihampelas ramai dikunjungi wisatawan seperti pertama kali diresmikan. Bangunan-bangunan yang ada dan tempat duduk pengunjung mulai dicat ulang dengan mural agar menarik.
Dinas Koperasi dan UMKM sempat membuat bazar dan pertunjukan musik di Teras Cihampelas pada saat bulan puasa Ramadhan. Namun, kegiatan-kegiatan tersebut belum mampu menarik pengunjung untuk datang.
Kebijakan lainnya, pemerintah berencana memudahkan pesepeda agar bisa naik ke Teras Cihampelas yang direncanakan bisa beroperasi pada akhir Ramadan. Namun, wacana tersebut belum terealisasi. Aktivitas jual beli oleh-oleh di Jalan Cihampelas pun terpantau sepi pengunjung.