REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyerukan agar adanya solusi jangka panjang antara Israel dan Palestina setelah gencatan senjata diberlakukan pada Jumat pagi. Seperti diketahui, serangan udara Israel ke Gaza menyebabkan 232 warga Palestina gugur dan merusak ribuan rumah serta infrastruktur penting. Sementara serangan roket Gaza menewaskan 12 orang di Israel. Johnson menyambut baik gencatan senjata di Israel dan Gaza.
“Para pemimpin di kawasan sekarang harus bekerja untuk menemukan solusi yang tahan lama supaya konflik Israel-Palestina dapat berakhir dan memberikan perdamaian yang berkelanjutan,” kata Johnson dalam cicitannya di Twitter @BorisJohnson.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mendesak kedua belah pigak agar menstabilkan situasi dalam jangka panjang. “Hanya solusi politik yang akan membawa perdamaian dan keamanan abadi bagi semua,” kata von der Leyen dalam cicitannya di Twitter @vonderleyen.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell menyebut memulihkan hubungan politik bisa menjadi solusi dua negara. “Uni Eropa siap untuk mendukung penuh otoritas Israel dan Palestina dalam upaya ini,” kata Borrell.
Seperti dilansir the National, Jumat (21/5), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan dialog antara para pemimpin dari kedua belah pihak. “Para pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab untuk memulai dialog serius guna mengatasi akar penyebab konflik,” kata Guterres.
Baik Israel dan Hamas mengklaim kemenangan dalam konflik tersebut. Pertempuran dimulai di Gaza pada 10 Mei setelah sepekan lebih ketegangan meningkat di Yerusalem Timur yang diduduki.