REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chelsea dan Leicester City telah didakwa oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) karena pemainnya terlibat cekcok dalam laga pekan ke-37 Liga Primer Inggris di Stamford Bridge, Rabu (19/5). FA telah memutuskan untuk menuntut Chelsea dan Leicester City karena gagal mengontrol para pemainnya.
Chelsea membalas dendam kepada Leicester City setelah kekalahan di final Piala FA tiga hari sebelum pertandingan Liga Primer tersebut. The Blues memang berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.
Tapi itu bukan pokok pembicaraan utama pada peluit penuh waktu. Bersama dengan para pemain, staf di kedua klub terlibat dalam kekacauan di pinggir lapangan. Ini memaksa FA untuk mengambil tindakan retrospektif untuk hal yang sama.
Leicester sedang mencari gol penyeimbang di akhir pertandingan melawan Chelsea. Ricardo Pereira kemudian melakukan pelanggaran terhadap pemain Chelsea, Ben Chilwell. Hal itu memancing pertengkaran antara para pemain, bahkan kiper Edouard Mendy dan Kasper Schmeichel dan staf klub terlibat dalam pertarungan.
Wasit Mike Dean memberikan kartu kuning kepada Ricardo Pereira dan Daniel Amartey yang akhirnya menenangkan semuanya. Chelsea bertahan untuk kemenangan penting yang membuat the Blues meningkatkan harapan untuk lolos kualifikasi Liga Champions.
Kericuhan itu banyak berkaitan dengan perayaan kemenangan final Piala FA Leicester City. Gelandang Daniel Amartey terlihat membuang panji-panji Chelsea. Bek Chelsea Antonio Rudiger menuding para pemain Leicester tidak menghormati lawannya.
"Selamat kepada mereka, mereka menang (di final Piala FA), merayakan, dan segalanya. Tapi jangan merendahkan sejarah klub. Ini sedikit lebih besar dari Anda. Sayangnya beberapa orang dari mereka tidak tahu cara merayakannya," kata Rudiger kepada Chelsea TV.