Warga Surabaya Turut Rasakan Getaran Gempa Blitar
Red: Muhammad Fakhruddin
Warga Surabaya Turut Rasakan Getaran Gempa Blitar (ilustrasi). | Foto: Reuters
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Warga Kota Surabaya, Jawa Timur, merasakan getaran sekitar beberapa detik akibat gempa di Kabupaten Blitar, pada Jumat (21/5) pukul 19.09 WIB bermagnitudo 6,2.
"Lihat, lampunya bergoyang. Saya merasakan getaran, sepertinya terjadi gempa," ujar Faiq Azmi, seorang wartawan dari media daring nasional yang sedang bekerja di press room Grahadi Surabaya.
Dua lampu gantung di ruang kerja wartawan lingkungan Gedung Negara Grahadi Surabaya memang terlihat bergoyang. Namun, pantauan di sejumlah jalan protokol Kota Surabaya masih dipadati lalu lintas terlihat padat yang normal, seperti tidak terjadi apa-apa.
Di sepanjang trotoar Jalan Tunjungan, yang merupakan salah satu pusat keramaian di Kota Surabaya, juga dipenuhi warga yang menghabiskan malam, tampak beraktivitas dengan normal.
Kemudian, di pusat perbelanjaan terbesar Tunjungan Plaza Surabaya, tidak terlihat pengunjung yang berhamburan ke luar, seperti saat terjadi gempa bumi pada 12 April lalu. "Getarannya tadi memang cuma terasa sebentar dan tidak sebesar seperti saat terjadi gempa pada bulan April lalu," ucap Faiq.
Sementara itu, getaran akibat gempa juga dirasakan warga di wilayah Malang Raya meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Salah seorang warga Kota Malang, Yohanes Kurniawan, mengatakan guncangan gempa dirasakan pada saat dirinya sedang berkumpul bersama keluarga di salah satu kafe.
Sejumlah warga Kota Kediri juga merasakan getaran gempa dengan tersebut. "Tadi gempanya guncangannya keras sekali. Saya kaget, langsung ke luar rumah," kata Memet, warga Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.
Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Jumat pukul 19.09 WIB. Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut, terjadi pada kedalaman 110 kilometer, sejauh 57 kilometer tenggara Kabupaten Blitar.
Gempa yang terjadi pada koordinat 8.63 Lintang Selatan (LS), dan 112.34 Bujur Timur (BT) tersebut, tidak berpotensi menimbulkan tsunami.