REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran menampilkan drone tempur rakitan yang dikatakan memiliki jangkauan 2.000 km pada Jumat (21/5). Pemerintah pun menamakan pesawat nirawak ini dengan sebutan "Gaza" untuk menghormati perjuangan Palestina melawan Israel.
Kantor berita pemerintah Iran IRNA melaporkan, Pengawal Revolusi mengatakan drone baru itu mampu terbang selama 35 jam dan membawa 13 bom dan 500 kg peralatan elektronik. Kepala Pengawal Revolusi, Mayor Jenderal Hossein Salami, mengatakan, pesawat nirawak baru itu diberi nama "Gaza" untuk menghormati warga Palestina.
"Orang-orang di negeri itu yang berdiri hari ini melawan invasi dan agresi Zionis (Israel)," tulis keterangan situs web Pengawal Revolusi.
Iran memiliki program rudal dan pesawat nirawak yang besar. Iran menganggap senjata seperti itu sebagai pencegah dan kekuatan pembalasan yang penting terhadap Amerika Serikat (AS) dan musuh lainnya jika terjadi perang. Barat melihat rudal Iran sebagai ancaman militer konvensional terhadap stabilitas regional dan kemungkinan mekanisme pengiriman senjata nuklir jika Teheran mengembangkannya.
Meskipun para pemimpin kelompok di Gaza, termasuk Hamas dan Jihad Islam, sering memuji dukungan keuangan dan militer Iran, Iran biasanya tidak memberikan konfirmasi publik tentang pasokan senjatanya. Namun, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tahun lalu memuji pasokan senjata Iran ke Palestina.