REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA--Mediator Mesir berusaha untuk memperkuat gencatan senjata sehari-hari antara Israel dan Hamas pada Sabtu(22/5). Pejabat bantuan meminta periode tenang untuk mulai menangani krisis kemanusiaan di Jalur Gaza setelah 11 hari serangan.
Gencatan senjata yang dimulai sebelum fajar pada Jumat (21/5) masih berlangsung pada Sabtu malam. Kondisi ini memungkinkan para pejabat untuk mulai menilai skala kerusakan.
Setelah menengahi gencatan senjata dengan dukungan Amerika Serikat (AS) , Mesir mengirim delegasi ke Israel pada Jumat untuk membahas cara-cara untuk meningkatkan gencatan senjata. Menurut pejabat Hamas, poin yang dibicarakan termasuk dengan bantuan untuk Palestina di Gaza.
Para delegasi sejak itu bolak-balik antara Israel dan Gaza. Pada Sabtu, Mesir bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di kota Ramallah Tepi Barat yang diduduki. Mahmoud hanya memiliki sedikit pengaruh di Gaza yang diperintah oleh Hamas.