Ahad 23 May 2021 06:54 WIB

Google tidak Memiliki Rencana Perbarui Peta Buram Gaza

Bila dilihat dari Google Maps peta di Jalur Gaza nampak sangat buram

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Peta Palestina tak ada di Google Maps.
Foto: google
Peta Palestina tak ada di Google Maps.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peperangan berkepanjangan antara Israel dan Palestina berdampak pada tampilan wilayah di Jalur Gaza. Saat ini, bila dilihat dari Google Maps peta di Jalur Gaza nampak sangat buram bila dibandingkan peta Korea Utara.

Dilansir dari Middle East Eye pada Sabtu (22/5), Google mengatakan tidak memiliki rencana untuk memperbarui citra resolusi rendah dari Jalur Gaza yang diduduki Israel, padahal undang-undang AS yang melarang penggunaan gambar berkualitas tinggi telah dicabut pada tahun lalu.

Israel telah mengebom Gaza selama 11 hari, menimbulkan sedikitnya 248 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 66 anak-anak, 39 perempuan dan 17 laki-laki lanjut usia.

Serangan udara tersebut merusak sekolah, saluran listrik, air, sanitasi, dan sistem pembuangan limbah bagi ratusan ribu orang di wilayah yang telah diblokade oleh Israel dan Mesir selama lebih dari satu dekade.

Peneliti konflik mengatakan bahwa akan sulit untuk memahami kerusakan sebenarnya yang disebabkan oleh serangan udara Israel karena banyak alat pemetaan sumber terbuka, termasuk Google, Apple, dan Bing yang gagal memperbarui peta mereka dengan citra resolusi tinggi.

Saat ini, citra satelit untuk Gaza memiliki resolusi dua meter per piksel, yang berarti bangunan dan jalan tampak buram dan sulit diidentifikasi.

Aric Toler, yang memimpin upaya pelatihan dan penelitian untuk situs web jurnalisme investigasi Bellingcat, mengatakan bahwa untuk memverifikasi atau menganalisis foto atau video yang menunjukkan bangunan hancur di Gaza di Google Maps, dia harus menunggu keberuntungan.

"Sangat sulit untuk melihat objek dengan citra yang ada di layanan pemetaan gratis," katanya.

Padahal area lain di seluruh dunia, termasuk Pyongyang, Ibu Kota Korea Utara yang merupakan negara tertutup, memiliki kualitas gambar satelit yang cukup detail untuk bisa melihat orang-orang berjalan di jalanan.

Google mengatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan untuk menyegarkan citra satelit Gaza namun tidak ada rencana untuk dibagikan saat ini.

Sementara itu, Apple mengatakan kepada BBC bahwa pihaknya sedang berupaya untuk segera memperbarui petanya ke resolusi yang lebih tinggi. Microsoft, perusahaan induk Bing, tampaknya juga menampilkan citra dengan resolusi lebih rendah. Sedangkan Microsoft tidak menanggapi permintaan MEE.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement