Ahad 23 May 2021 14:20 WIB

Perayaan Gencatan Senjata di Gaza Berlanjut

Warga di ibu kota Israel, Tel Aviv, juga menyuarakan perlawanan terhadap okupansi

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Warga Palestina mengibarkan bendera hijau Hamas saat merayakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Kota Gaza, Jumat dini hari, 21 Mei 2021.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina mengibarkan bendera hijau Hamas saat merayakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Kota Gaza, Jumat dini hari, 21 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pawai solidaritas pro-Palestina masih berlangsung di berbagai belahan dunia. Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah masing-masing memberikan sanksi dan mengembargo militer untuk memotong pasokan senjata ke Israel.

Unjuk rasa digelar di kota-kota negara Barat seperti Berlin, Melbourne, London, dan Paris. Unjuk rasa juga dijadwalkan di kota-kota besar lainnya seperti New York.

Baca Juga

"Saya sangat bangga kami bersatu untuk sesuatu yang penting," kata salah satu perserta pawai di London Amal Nagvi pada Aljazirah, Ahad (23/5).

"Banyak orang yang berpikir ini tidak akan berpengaruh. Mereka pikir kami hanya berpawai dan berteriak, tapi banyak hal sudah berubah dan kami tidak akan berhenti sampai akhirnya ada perubahan dan Palestina merdeka," tambahnya.

Unjuk rasa juga digelar di ibu kota Israel, Tel Aviv. Para pengunjuk rasa menuntut agar masyarakat Israel dan Muslim dapat hidup berdampingan.

Demonstrasi itu adalah satu dari beberapa unjuk rasa di Israel yang menuntut perdamaian Israel dan Palestina. Pengunjuk rasa berpawai keliling kota dan akhirnya berhenti di Alun-alun Habima untuk mendengarkan politisi dan artis berpidato.

Aljazirah melaporkan unjuk rasa merupakan sebuah peristiwa langka di mana warga Israel menyuarakan perlawanan mereka terhadap okupansi. Unjuk rasa ini sebagian besar diorganisir partai sayap kiri dan partai Israel-Palestina. Para pengunjuk rasa memegang papan bertuliskan 'Peace Now'.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement