Ahad 23 May 2021 17:12 WIB

Erick Apresiasi BUMN Bangun Wirausaha Petani

BUMN dengan Program SPBT berdayakan petani dan bangun ketahanan pangan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan kedua), Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (kanan), melihat proses pengolahan beras di Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) Kebumen, Jateng, Ahad (23/5/2021). Bank Mandiri bersama PT Pertamina (Persero) memberikan bantuan CSR berupa Sentra Pengolahan Beras Terpadu serta program pemberdayaan petani di tahap pra tanam, tanam, panen dan pasca panen, kepada petani padi di Kebumen, Jateng.
Foto: ANTARAIdhad Zakaria
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan kedua), Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (kanan), melihat proses pengolahan beras di Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) Kebumen, Jateng, Ahad (23/5/2021). Bank Mandiri bersama PT Pertamina (Persero) memberikan bantuan CSR berupa Sentra Pengolahan Beras Terpadu serta program pemberdayaan petani di tahap pra tanam, tanam, panen dan pasca panen, kepada petani padi di Kebumen, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN – Peningkatan kesejahteraan petani harus ditunjang dengan penciptaan kegiatan bisnis petani secara profesional. 

Hal itu ditekankan Menteri BUMN, Erick Thohir saat meninjau Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Kaliputih, Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah, Ahad (23/5).

Baca Juga

SBPT yang merupakan wujud kolaborasi antara Bank Mandiri dan Pertamina ini menjadi tahapan dalam program mewirausahakan petani untuk mendukung petani, terutama pada masa panen dan pascapanen, demi menciptakan skala usaha yang lebih besar dan mampu bersaing di pasar. 

"Saya memuji kolaborasi antara Bank Mandiri dan Pertamina dalam pembentukan SBPT ini. Penggilingan beras ini tak hanya akan meningkatkan produktifitas petani untuk menghasilkan beras premium demi mewujudkan ketahanan pangan, namun karena dikelola berdasarkan model perusahaan dengan pendampingan dan pengawasan oleh Bank Mandiri, maka SBPT ini akan menjadi milik para petani dan masyarakat lokal," ujar Erick. 

Dalam peninjauan ke SPBT yang akan membantu peningkatkan produksi beras dan kesejahtaraan hampir 170 ribu petani di Kebumen itu, Menteri BUMN didampingi Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. 

SBPT Kutowinangun dengan kapasitas produksi sebesar 3 ton per jam ini dikelola bersama antara PT Mitra Desa Kebumen yang sahamnya dimiliki Koperasi Migatani Lestari Mandiri dan beranggotakan petani-petani di Kebumen serta PT Mitra BUMDes Nusantara, anak perusahaan BUMN, yang mendukung kebutuhan modal kerja. 

"Jika korporasi besar bisa menjual produk dengan murah karena skala ekonomi yang besar atau bisa lebih efisien karena memproduksi dalam jumlah massal, maka kita bisa melakukan hal serupa bagi para petani kita. Pembangunan SBPT ini dan juga pendampingan dari BUMN merupakan satu upaya pengelolaan agar petani bisa lebih sejahtera dalam menikmati hasil jerih payahnya," lanjut Erick 

Fasilitas SPBT Kutowinangun ini juga dilengkapi toko yang menjual beragam pupuk dan kebutuhan sarana produksi pertanian. SBPT juga memfasilitasi program pembinaan budidaya tanam dengan smart and corporate farming, akses permodalan, bank gabah dan penyaluran dana bergulir.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement