REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mengklaim kasus Covid-19 setelah Lebaran di daerah itu masih terkendali. Belum ada lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan pada pascalibur Lebaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, Pemkot Tasikmalaya sempat khawatir momen Lebaran 1442 H akan mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan. Namun hingga saat ini, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terkendali.
“Alhamdulillah di Kota Tasik, kondisi Covid-19 pascalibur Lebaran ini tidak seperti yang kami khawatirkan. Kami sebelumnya khawatir akan ada lonjakan kasus," kata dia ketika dihubungi Republika, Ahad (23/5).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per Ahad, total kasus Covid-19 secara akumulatif di daerah itu berjumlah 6.682 kasus. Sebanyak 6.290 orang telah dinyatakan sembuh, 262 orang masih menjalani isolasi, dan 130 orang meninggal dunia.
Namun, menurut Uus, saat ini tingkat keterisian ruang isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit hanya 25 persen dari toal 321 tempat tidur. Hal itu membuktikan tak banyak kasus Covid-19 aktif yang ada di Kota Tasikmalaya saat ini.
Uus mengatakan, kasus positif Covid-19 memang masih ditemukan setiap harinya. Namun, angkanya masih dalam batas terkendali. Tak ada lonjakan kasus positif Covid-19.
Menurut dia, terkendalinya kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya tak terlepas dari peran satuan tugas (satgas) dalam melakukan antisipasi munculnya kerumunan massa. Salah satunya dengan menutup seluruh objek wisata di Kota Tasikmalaya selama libur Lebaran.
Selain itu, menurut dia, kesadaran masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 juga mulai tumbuh. "Itu sangat berpengaruh menekan angka kasus penyebaran Covid-19.