REPUBLIKA.CO.ID, ROMA – Sembilan orang meninggal dunia dan dua anak terluka parah, ketika kereta gantung yang menghubungkan Danau Maggiore Italia dengan gunung terdekat di Pegunungan Alpen jatuh pada Ahad (23/5).
Kereta gantung Stresa-Mottarone membawa wisatawan dan penduduk lokal dari kota Stresa di Danau Maggiore ke puncak Gunung Mottarone, dengan ketinggian hampir 1400 meter di atas permukaan laut.
"Kereta (gantung) itu membawa 11 penumpang," ujar juru bicara layanan penyelamatan pegunungan Alpen Italia untuk wilayah Piedmont, Simone Bobbio.
Bobbio mengatakan, kereta gantung jatuh di dekat pilar kedua terakhir saat menaiki gunung. Dia menambahkan, saat ini masih belum ada rincian tentang kewarganegaraan atau usia para korban.
Juru bicara lainnya untuk layanan penyelamatan Pegunungan Alpen, Walter Milan mengatakan kepada televisi RaiNews24 bahwa dua anak telah diangkut menggunakan helikopter ke rumah sakit khusus anak di dekat kota Turin utara. Milan megatakan, kereta gantung jatuh dari titik yang sangat tinggi. Puing-puingnya saat ini berserakan di tengah hutan.
Kereta gantung Stresa-Mottarone belum lama ini dibuka kembali setelah pencabutan pembatasan virus korona secara bertahap.
Puncak Mottarone populer di kalangan wisatawan, karena pemandangan panorama Danau Maggiore dan pulau-pulau yang indah serta pemandangan Pegunungan Alpen di sekitarnya.
Layanan kereta gantung pertama kali dibuka pada Agustus 1970. Layanan kereta gantung dibuka untuk menggantikan rel kereta. Perjalanan dari kota Stresa di Danau Maggiore ke puncak Gunung Mottarone hanya memakan waktu 20 menit dengan kereta gantung.
Layanan kereta gantung itu menggunakan sistem kabel ganda yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu dengan jarak dua kilometer antara Stresa dan Alpino. Kemudian bagian kedua dengan tiga kilometer antara Alpino dan Mottarone. Kapasitas kereta gantung bisa mencapai 40 penumpang.