REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Kiper Inter Milan, Samir Handanovic merasakan kegembiraan luar biasa, setelah bertahun-tahun membela Inter, akhirnya pria Slovenia ini merasakan trofi scudetto.
Perayaan juara berlangsung usai duel giornata ke-38 antara Nerazzurri vs Udinese, usai, skuat polesan Antonio Conte membantai Le Zebrette, 5-1 di Stadion Giuseppe Meazza, Ahad (23/5) malam WIB.
Handanovic mengakui, dirinya sudah lama menunggu momen emosional ini. Pada akhirnya, kerja keras mereka berbuah manis. "Sekarang kami harus melihatnya, sebagai titik awal," kata sosok yang berstatus kapten La Beneamata ini kepada DAZN, dikutip dari Football Italia, Senin (24/5).
Ia berharap, kubunya tidak berpuas diri. Menurutnya, Inter harus konsisten mendapatkan trofi.
Pada Juli 2021 nanti, umur Handanovic menyentuh angka 37. Ia memasuki usia senja sebagai pesepak bola profesional. Namun, fakta demikian tak memengaruhi harapannya untuk masa depan Inter Milan. Ia melihat ada banyak jugador belia di skuat Nerazzurri saat ini.
Sudah sembilan musim sang portiere membela Inter. Sejauh itu, ia tampil dalam 388 laga di berbagai ajang.
Bek tengah Nerazzurri, Andrea Ranocchia merasakan hal yang sama. Ia menilai scudetto telah membayar semua pasang surut karirnya selama bersegaram La Beneamata.
Menurutnya, atmosfer positif di ruang ganti menjadi dasar kekuatan mereka. Tak heran ketika tampil, pasukan Conte menunjukkan kekompakan maksimal.
Ketika ditanya apakaha ia baru saja menjalani pertandingan terakhir bersama Inter, Ranocchia enggan memberikan kepastian. Ia terlarut dalam euforia scudetto.
"Saya tidak tahu. Saya hanya ingin menikmati perayaan ini, dan mulai besok, kita lihat saja apa yang terjadi," ujar palang pintu yang sudah membela Nerazzurri dalam 215 pertandingan itu.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement