Senin 24 May 2021 06:56 WIB

Diduga Serangan Jantung, Pesepeda Meninggal di Casablanca

Dokter menduga kelelahan turut jadi pemicu kematian pesepeda di Casablanca

Rep: Febryan. A/ Red: Gita Amanda
Sejumlah pesepeda melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT), (ilustrasi). Ahad (23/5) lalu, seorang pesepeda ditemukan meninggal dunia di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, korban diduga mengalami serangan jantung.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pesepeda melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT), (ilustrasi). Ahad (23/5) lalu, seorang pesepeda ditemukan meninggal dunia di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, korban diduga mengalami serangan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pesepeda bernama John (62 tahun) meninggal dunia saat mengikuti kegiatan road bike di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang atau Casablanca, Jakarta, Ahad (23/5) pagi. John diduga meninggal karena serangan jantung.

"Diduga seperti itu (serangan jantung). Keluarganya juga membenarkan (dia) punya riwayat jantung," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari kepada wartawan, Ahad.

Rudy mengatakan, berdasarkan penuturan keluarganya, jantung John sudah pernah dipasangi ring sekitar 15 tahun lalu. Adapun dokter menduga kelelahan turut jadi pemicu kematian John.

"Dari dokter diduga kecapaian karena dilihat dari garminnya, itu yang dipencetan sepeda itu, detak jantung almarhum tinggi, yakni 180. Kalau kita orang normal 75 kan, 100 saja sudah deg-degan," ungkap Rudy.

Rudy menjelaskan, insiden itu pertama kali diketahui seorang pesepeda. Dia melaporkan ke pihak Dishub bahwa ada pesepeda yang seperti pingsan terduduk di pinggir jalan. Ambulans langsung meluncur ke lokasi John terduduk di JLNT Casablanca dari arah Timur ke Barat. Tepatnya di atas Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

Petugas medis, kata Rudy, mendapati John duduk bersandar di tembok pembatas JLNT Casablanca. Sedangkan sepedanya, yang ada di sampingnya, juga disandarkan ke tembok tersebut.

Petugas medis langsung membawa John ke Rumah Sakit Tarakan menggunakan mobil ambulans milik AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Namun, Rudy tak mengetahui pasti apakah saat dibawa Ambulans John masih hidup atau tidak.

Ketika Rudy mengecek ke RS Tarakan, John sudah meninggal dunia. Keluarganya pun sudah berada di sana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement