REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan mengatakan, negaranya siap memfasilitasi upaya perdamaian Israel dan Palestina. UEA diketahui telah melakukan normalisasi diplomatik dengan Tel Aviv tahun lalu.
“(UEA) siap bekerja dengan semua pihak untuk mempertahankan gencatan senjata (di Jalur Gaza) dan mencari jalan baru untuk mengurangi eskalasi serta mencapai perdamaian,” kata Sheikh Mohammed pada Ahad (23/5), dilaporkan Emirates News Agency (WAM).
Namun dia menyebut, untuk membuka jalan baru menuju perdamaian, diperlukan upaya tambahan. “Terutama oleh para pemimpin Israel dan Palestina” ujarnya.
Pada Agustus 2020, UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian damai dengan Israel. Perjanjian damai tersebut dikenal dengan nama Abraham Accords. Pemerintahan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berperan besar dalam memediasi serta menjembatani ketiga pihak terkait.
Dalam perjanjian normalisasi itu, Bahrain dan UEA setuju membuka penerbangan langsung dari dan ke Israel. Para pihak pun sepakat membuka kedutaan besar di negara masing-masing. Normalisasi Israel dengan Bahrain dan UEA merupakan pukulan besar bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.
Palestina, yang selama ini selalu mendapat dukungan penuh dari negara Arab, memandang kesepakatan normalisasi sebagai sebuah tusukan dari belakang. Selain Bahrain dan UEA, pemerintahan Trump membantu Israel mencapai kesepakatan serupa dengan Sudan dan Maroko.