BPBD Jatim Dirikan Sekolah Darurat di Daerah Terdampak Gempa
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Personel TNI membersihkan puing di salah satu ruang kelas MI Hidayatullah Blitar yang rusak akibat gempa di Jawa Timur, Ahad (11/4/2021). BPBD Kota dan Kabupaten Blitar merilis sebanyak 325 bangunan rusak, dan 13 orang mengalami luka-luka di 24 kecamatan akibat dampak gempa bermagnitudo 6,1 di lepas pantai Malang pada Sabtu (10/4). | Foto: ANTARA/Irfan Anshori
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Satriyo Nurseno, mengungkapkan pemulihan akibat terjadinya gempa Blitar dengan magnitudo 6,2 terus dilakukan. Di tengah pemulihan, BPBD Jatim pun menyiapkan berbagai strategi agar bencana yang terjadi tidak mengganggu proses belajar mengajar bagi siswa-siswi di daerah terdampak.
BPBD Jatim pun telah mendirikan sekolah darurat di Kabupaten Malang. Sekolah darurat yang didirikan terbuat dari tenda. Lokasinya berada di Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
"Kami menyiapkan tenda darurat untuk sekokah darurat di Sumbertangkil, Malang karena besok ujian," ujarnya dikonfirmasi Ahad (23/5).
Untuk tahap awal, kata Satriyo, sekolah darurat yang didirikan berjumlah satu unit. Selain pendirian sekolah darurat, BPBD juga masih fokus melakukan pembersihan. Total kerusakan akibat gempa tersebut sebanyak 506 rumah dan 33 fasiltas umum yang tersebar di Kabupaten Blitar, Malang, Lumajang, Pasuruan, Kota Malang, Kota Blitar, Jember, dan Kediri.
Bencana tersebut juga menimbulkan tiga korban luka. Rincian satu korban luka berat di Kabupaten Blitar, satu korban luka ringan di Malang, dan satu korban luka ringan di Pasuruan.