REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Ghalibaf mengatakan kesepakatan dengan lembaga pemantau nuklir PBB (IAEA) sudah berakhir. Akses ke gambar yang diambil dari dalam situs-situs nuklir Iran akan ditarik.
Pengumuman yang disampaikan Ahad (23/5) kemarin itu meningkatkan pertanyaan mengenai masa depan perundingan tidak langsung antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Kedua negara sedang berupaya bergabung kembali ke kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
"Mulai 22 Mei dan berakhirnya kesepakatan tiga bulan, IAEA tidak lagi memiliki akses untuk mengumpulkan data dengan kamera di dalam fasilitas nuklir seperti yang telah disepakati dalam perjanjian," kata Ghalibaf di stasiun televisi pemerintah seperti dikutip Aljazirah, Selasa (24/5).
Pada bulan Februari lalu, Teheran membuat kesepakatan tiga bulan dengan IAEA (International Atomic Energy Agency). Kesepakatan itu untuk meredam dampak langkah Iran mengurangi kepatuhan terhadap sejumlah kesepakatan di JCPOA.