REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Gubernur Maluku Murad Ismail meminta seluruh bupati dan wali kota untuk mewaspadai potensi banjir dan tanah longsor di wilayahnya masing-masing sebagai akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur dalam dua pekan terakhir. "Saya instruksikan semua bupati/wali kota di Maluku tingkatkan kewaspadaan, terutama terhadap bahaya banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem yang terus terjadi," kata Gubernur Murad di Ambon, Senin (24/5).
Menurut dia hujan lebat dengan intensitas tinggi dan dalam durasi yang lama berpotensi memicu terjadinya bencana banjir dan longsor. Dia meminta pemerintah di 11 daerah di Maluku untuk terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sehingga dapat dilakukan upaya-upaya antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana.
Kepala daerah juga diingatkan untuk terus mengingatkan warga agar waspada yang tinggal di wilayah rawan untuk mewaspadai dampak hujan lebat yang berdasarkan prakiraan BMKG berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Maluku. "Masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati dan waspada dampak hujan lebat yang terjadi akhir-akhir ini, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
BMKG pada Ahad (23/5) merilis prakiraan cuaca dan mengimbau masyarakat untuk waspadai potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Maluku. Dampak hujan lebat dengan potensi menimbulkan banjir/bandang dapat terjadi di wilayah Maluku di antaranya status siaga untuk Kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah dan Pulau Buru. Sedangkan Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian TImur (SBT) dan Buru Selatan dengan status waspada.