Senin 24 May 2021 15:12 WIB

Siswa Kota Bogor Bisa Belajar di Sekolah Pekan Depan

Uji coba PTM di Kota Bogor dilaksanakan pada Senin (31/5) hingga dua pekan ke depan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Guru memeriksa suhu tubuh sejumlah siswa SD saat uji coba pembelajaran tatap muka di SDN Tegalwaru 02, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). Sebanyak 170 sekolah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai melaksanakan uji coba pembelajaran secara tatap muka dengan setiap kecamatan satu jenjang pendidikan dari mulai SD, MI, SMP, MTs, SMA, MAN, dan SMK yang berlangsung hingga satu bulan serta tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Guru memeriksa suhu tubuh sejumlah siswa SD saat uji coba pembelajaran tatap muka di SDN Tegalwaru 02, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). Sebanyak 170 sekolah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai melaksanakan uji coba pembelajaran secara tatap muka dengan setiap kecamatan satu jenjang pendidikan dari mulai SD, MI, SMP, MTs, SMA, MAN, dan SMK yang berlangsung hingga satu bulan serta tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bogor yang rencananya dilaksanakan pada pekan ini, diundur menjadi akhir Mei. Pengunduran uji coba PTM tersebut disertai dengan persiapan yang semakin dimatangkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi setelah menggelar rapat bersama Wali Kota Bogor. Nantinya, uji coba PTM di Kota Bogor akan dilaksanakan pada Senin (31/5) hingga dua pekan ke depan.

“Saya melapor ke Pak Wali, beliau minta diundur. Dimatangkan kembali persiapannya. Jadi mulainya tanggal 31 Mei nanti, atau Senin depan,” kata Hanafi ketika ditemui Republika di Balai Kota Bogor, Senin (24/5).

Hanafi menjelaskan, durasi waktu uji coba PTM nanti di masing-masing sekolah yakni selama tiga jam secara bergantian. Pembagian jam belajar tersebut diterapkan agar tidak terjadi penumpukan siswa di sekolah. Dimana, setelah beberapa kelas selesai belajar di sekolah, maka siswa-siswa bisa langsung pulang dan bergantian dengan siswa di tingkat lain.