Senin 24 May 2021 16:54 WIB

PM Malaysia Nilai Karantina Penuh Berisiko Runtuhkan Ekonomi

Muhyiddin mencatat kerugian negara mencapai RM2,4 miliar (Rp 8,4 triliun) per hari

Red: Nur Aini
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyampaikan sulit menerapkan karantina penuh dengan menutup semua sektor seperti diberlakukan negaranya tahun lalu karena ada risiko keruntuhan ekonomi.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyampaikan sulit menerapkan karantina penuh dengan menutup semua sektor seperti diberlakukan negaranya tahun lalu karena ada risiko keruntuhan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyampaikan sulit menerapkan karantina penuh dengan menutup semua sektor seperti diberlakukan negaranya tahun lalu karena ada risiko keruntuhan ekonomi.

"Kami bisa menutup semuanya (full lockdown) dan duduk diam, pabrik tutup dan semua orang tetap di rumah dan itu menjamin keamanan. Mudah bagi pemerintah dan Kementerian Kesehatan untuk mengatur hidup kita. Namun dampak ekonominya bisa sangat buruk. Ini sama seperti pada pemberlakuan MCO (Movement Control Order) pertama kali tahun lalu,” ujar Muhyiddin saat melakukan wawancara dengan Bernama TV pada Ahad malam (23/5).

Baca Juga

Muhyiddin mencatat bahwa ekonomi hampir runtuh saat itu dengan kerugian negara mencapai RM 2,4 miliar (Rp 8,4 triliun) per hari. Sementara, Pemerintah memberikan bantuan ekonomi senilai RM 340 miliar (Rp 117 triliun).

"Jika kami perlu melakukannya lagi (dan memberikan bantuan ekonomi), kami membutuhkan lebih banyak uang. RM340 miliar tidak akan cukup karena dampaknya lebih buruk. Saya perlu menyisihkan setengah triliun. Tapi apakah kita punya setengah triliun?" kata Muhyiddin.