REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Otoritas Palestina (PA) pada Ahad (23/5) meminta pemerintah AS untuk campur tangan untuk menghentikan provokasi Israel di Yerusalem Timur yang diduduki. Puluhan pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Jumat (21/5) untuk pertama kalinya dalam tiga minggu terakhir.
Dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita resmi Wafa, juru bicara PA Nabil Abu Rudeineh mengatakan, dukungan Israel kepada pemukim ekstremis sama saja dengan mengabaikan upaya Arab dan internasional secara terang-terangan untuk menghentikan agresi Israel.
"Pembatasan dan pengepungan Israel di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem dan penggerebekan berkelanjutan di kompleks Masjid al-Aqsa dapat menyeret situasi kembali ke eskalasi dan ketegangan," ujar Abu Rudeineh, dilansir Anadolu Agency, Senin (24/5).
Abu Rudeineh mengatakan, Israel bertanggung jawab atas keterlibatan AS dan upaya Mesir untuk menstabilkan gencatan senjata dan mempersiapkan rekonstruksi di Jalur Gaza. Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak bulan lalu, atas putusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah. Situasi semakin memburuk, setelah pasukan Israel menggerebek Masjid al-Aqsa dan menyerang jamaah yang sedang shalat tarawih pada bulan Ramadhan.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook