Senin 24 May 2021 17:40 WIB

Sopir Bajaj Gantung Diri karena Stres Soal Ekonomi

Polisi tidak menemukan tanda kekerasan di tubuh sopir bajaj.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Seorang sopir bajaj melakukan tindakan bunuh diri di kawasan Pasar Baru, Jakpus, Ahad (23/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang sopir bajaj melakukan tindakan bunuh diri di kawasan Pasar Baru, Jakpus, Ahad (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budi Indrawanto (37 tahun), seorang sopir bajaj, gantung diri di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Ahad (23/5). Budi nekat mengakhiri hidupnya karena masalah ekonomi.

"Korban bunuh diri karena masalah ekonomi. Dia tidak punya rumah. Jadi stres dan akhirnya bunuh diri," kata Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom, Senin (24/5).

Baca Juga

Maulana mengatakan, Budi adalah warga Karang Anyar, Sawah Besar. Sehari-harinya dia bekerja sebagai sopir bajaj. Budi bunuh diri persis di dekat Jalur Keluar Mobil Gedung Metro, Pasar Baru, pada Ahad sekitar pukul 22.00 WIB. Ia ditemukan tewas dengan leher tergantung pada tali tambang yang diikatkan ke pipa saluran air.

Maulana menyebut, jajarannya tak menemukan tanda kekerasan pada tubuh Budi. "Tidak ada tanda kekerasan. Korban gantung diri. Saat ini jasad korban masih di RSCM untuk ditindaklanjuti," kata dia.

Dia menjelaskan, Budi diketahui gantung diri pertama kali oleh seorang saksi mata. Saksi ketika itu mendengar teriakan sejumlah orang yang melintas di lokasi kejadian.

Saksi lantas mengecek langsung ke lokasi tersebut. Ternyata benar Budi sudah dalam keadaan tewas tergantung pada saluran pipa. Dia pun langsung melapor ke Mapolsek Sawah Besar.

Aparat lantas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat dicek oleh tim identifikasi Polres Metro Jakarta Pusat, korban masih dalam keadaan tergantung. Jenazahnya lalu dibawa ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement