Selasa 25 May 2021 00:15 WIB

Remaja Alami Radang Otot Jantung Usai Vaksinasi Covid-19

CDC melakukan studi lebih lanjut tentang kondisi langka tersebut.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Beberapa remaja dan orang dewasa muda di AS yang menerima vaksin Covid-19 telah mengalami peradangan jantung.
Foto: www.freepik.com.
Beberapa remaja dan orang dewasa muda di AS yang menerima vaksin Covid-19 telah mengalami peradangan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa remaja dan orang dewasa muda di AS yang menerima vaksin Covid-19 telah mengalami peradangan jantung. Karenanya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akan melakukan studi lebih lanjut tentang kondisi langka tersebut. 

Dalam sebuah pernyataan tertanggal 17 Mei, komite penasihat vaksinasi CDC mengatakan telah meninjau laporan tentang beberapa penerima vaksin muda, terutama remaja laki-laki dan dewasa muda, yang mengalami miokarditis atau radang otot jantung.

Baca Juga

CDC menjelaskan, studi lanjutan bersifat penting guna memberi arahan kepada semua penyedia layanan kesehatan ihwal potensi kejadian buruk pada jantung akibat vaksinasi. Meski memang, sejauh ini CDC tidak menemukan kasus dalam jumlah banyak. Dalam pernyataannya, CDC tidak menyebutkan berapa banyak orang yang mengalami peradangan jantung pasca disuntik vaksin Covid-19.

Peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Dr Amesh Adalja mengatakan bahwa vaksin bisa menyebabkan miokarditis. Hal ini penting untuk melihat apakah kasus miokarditis itu terkait dengan vaksin Covid-19 atau tidak.

"Penting untuk melihat rasio risiko dan manfaat. Tapi vaksin pasti akan jauh lebih bermanfaat dibanding risiko yang sangat rendah ini," kata Dr Amesh Adalja seperti dilansir dari laman The Guardian, Senin (24/5).

CDC mengatakan, kasus langka ini biasanya terjadi dalam empat hari setelah menerima vaksin mRNA. Itu tidak menentukan vaksin mana. AS telah memberikan otorisasi darurat untuk dua vaksin mRNA, dari Moderna Inc dan Pfizer / BioNTech.

Kementerian kesehatan Israel pada bulan April mengatakan sedang memeriksa sejumlah kecil kasus radang jantung pada orang yang telah menerima vaksin Pfizer, meskipun belum menarik kesimpulan apa pun. Sebagian besar kasus di Israel dilaporkan terjadi pada orang-orang hingga usia 30 tahun.

CDC pada akhir April, setelah berita tentang penyelidikan Israel, mengatakan tidak melihat adanya hubungan antara keduanya. Awal bulan ini, regulator AS memperluas otorisasi vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement