REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kota Bekasi mencatatkan peningkatan kasus aktif Covid-19 dua pekan usai lebaran. Laporan Satgas Covid-19 Pemerintah Kota Bekasi menyebut total kasus aktif per 21 Mei ada 263 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 0,11 persen jika dibandingkan pada 14 Mei lalu.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menilai, peningkatan kasus ini terjadi lantaran adanya transmisi pada perayaan hari lebaran kemarin."Angka kasus aktif jumlahnya naik 0,11 persen. Tren lebaran naik. 10 hari lebaran ini ada kenaikan 2,12 persen dari jumlah RT. Kita lagi catat. Karena itu berarti kan ada orangnya," jelas Rahmat, di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin (24/5).
Lebih lanjut, Rahmat mengeklaim, tingginya kasus juga dipengaruhi jumlah tracing yang juga meningkat. Menurut gambaran Rahmat, jika di satu wilayah ada 100 orang yang positif. Maka, orang-orang yang berhubungan dengan mereka juga akan diambil sampelnya. "Kalau naik 2,12 persen itu 100 orang ya 100 sampel yg harus diambil, yang berhubungan dengan yang positif itu kita ambil juga (sampelnya)," terang dia.
Sementara itu, tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 (bed occupancy rate, BOR) di Kota Bekasi juga meningkat 5 persen dalam satu pekan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, menuturkan, sebelumnya, BOR Covid-19 di Kota Bekasi ada di kisaran 15 persen.
Namun pekan ini mulai bertambah sekitar 5 persen menjadi 20,2 persen. Hal itu, membuat pihak pemkot pun waspada."Minggu ini BOR kita itu 20,2 persen, makanya kita tetap waspada," kata Dezy kepada wartawan, Senin (24/5).
Dezy merinci, rumah sakit milik pemda BOR-nya lebih sedikit, yakni hanya 14 persen jika dibandingkan dengan BOR RS swasta yang mencapai 22 persen. Sementara itu, di Rumah Sakit Darurat Stadion Patriot yang saat ini kosong, tetap disiagakan apabila ada lonjakan kasus lagi."RSD Stadion Patriot Chandrabaga yang disiagakan kalau ada apa apa, nanti kita sudah siap," katanya.
Di sisi lain, pemda bersama pihak kepolisian setempat juga melakukan tracing kepada para warga yang baru pulang dari kampung halaman.
Dalam kurun waktu 16 Mei hingga 22 Mei 2021, pemda sudah memeriksakan 3.088 tes swab antigen di 16 titik lokasi. Jika dirata-rata, per titiknya hanya ada 193 sampel yang terperiksa dalam sepekan.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan antigen kepada para pemudik sebanyak 3.088 pemeriksaan antigen yang terdapat di 16 titik lokasi," kata dia.
Dari jumlah orang yang dites antigen itu, setidaknya ada 61 hasil reaktif. Setelah dilanjutkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR), ada 7 orang yang positif."Setelah di lanjut dengan PCR ada sekitar 7 orang yang positif," ujar dia.
Sebanyak 7 orang yang terpapar Covid-19 tersebut, kini tengah melakukan proses isolasi mandiri di RSUD Bekasi Utara yang berada di Teluk Pucung.
Pemeriksaan terhadap pemudik masih terus dilakukan di pos-pos penyekatan, Dezy berharap warga yang mudik sudah tak lagi berdatangan, dengan kata lain sudah pulang semua supaya jumlah kasus dari klaster mudik tak lagi bertambah. "Mudah mudahan para pemudik cepet pulang dari kampung halamannya agar penyebaran Kasus Covid-19 tidak semakin naik," tuturnya.