REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama politikus PDI Perjuangan, Ihsan Yunus, kembali disebut dalam sidang lanjutan kasus bantuan sosial Covid-19 di PN Tipikor Jakarta, Senin (24/5). Nama Ihsan Yunus kembali muncul dalam sidang beragendakan pemeriksaan saksi Harry Van Sidabuke selaku Konsultan Hukum sekaligus terdakwa dalam perkara ini.
Awalnya, Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Koruspi (KPK) menanyakan sosok Iman Ikram kepada Harry. "Di BAP saudara ada menyebut Iman Ikram? Siapa dia?," tanya Jaksa Muhammad Nur Azis kepada Harry.
Kepada Jaksa, Harry mengatakan bahwa Iman Ikram merupakan rekannya di organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Jaksa lalu menggali sosok Yogas alias Agustri Yogasmara kepada Harry. Yogas merupakan operator dari mantan Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI Fraksi PDIP, Ihsan Yunus.
"Iman Ikram itu wakil Sekjen (HIPMI)," jawab Harry.
"Nah, kalau Iman Ikram HIPMI. Kalau Yogas? Saudara Iman Ikram satu organisasi, saudara nggak nanya siapa Yogas ini, kok selalu sama situ, kan gitu," cecar Jaksa.
"Nanya ke Bang Iman, beliau jawabnya memang biasa kerja di Kemensos," ujar Harry.
Jaksa Nur Azis lantas menggali sosok Ihsan Yunus kepada Harry di persidangan. Dia mengakui, kalau Ihsan merupakan Anggota DPR RI.
"Kalau Ihsan Yunus siapa?," telisik Jaksa Nur Azis.
"Setahu saya Wakil Ketua Komisi VIII," ungkap Harry.
Harry mengklaim tidak mengetahui hubungan Komisi VIII DPR RI dengan Kemensos. Lantas Jaksa kembali menggali sosok Ihsan Yunus kepada Harry. Jaksa kemudian mempertanyakan apakah Harry mengetahui ada hubungan apa antaran Kemensos dengan Komisi VIII DPR. Harry menjawab tidak mengetahui.
"Tapi kalau saya tanya Ihsan Yunus partainya apa?," telisik Jaksa Nur Azis.
"Partainya ya PDIP," ungkap Harry.
"Pada saat akhirnya tahu Iman Ikram adalah adikanya Ihsan Yunus, kemudian sodara juga tidak pernah melakukan pertemuan dengan Ihsan Yunus?," tanya lagi Jaksa Nur Azis.
"Nggak pernah," kata Harry.