Senin 24 May 2021 22:51 WIB

Gerhana Bulan Total Rabu, Kemenag Imbau Umat Sholat Khusuf

Kemenag mengajak umat Islam jadikan momen gerhana bulan muhasabah

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Kemenag mengajak umat Islam jadikan momen gerhana bulan muhasabah. Ilustrasi gerhana bulan
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Kemenag mengajak umat Islam jadikan momen gerhana bulan muhasabah. Ilustrasi gerhana bulan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berdasarkan data astronomi, pada Rabu (26/5) ini akan terjadi gerhana bulan total atau Khusuful Qamar. Gerhana diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18:09 sampai 20:51 WIB.  

Sehubungan itu, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam agar melakukan sholat suhnah gerhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). 

Baca Juga

"Kami mengimbau kaum Muslimin agar melakukan sholat gerhana," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Senin (24/5).  

Menurut Kamaruddin, sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan sholat gerhana, walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.  

"Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka sholat gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah sholat Maghrib sampai selesai gerhana sesuai dengan waktu di atas,” ujarnya. 

Dirjen Bimas Islam juga mengingatkan, karena masih pandemi Covid-19, sholat gerhana diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan disiplin 5M. Yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan. 

Tuntunan Islam saat terjadi Gerhana

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا  زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata, "Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim." 

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan sholat hingga (matahari) kembali nampak.” (HR Al Bukhari) 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement