REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DBMPTSP) Kabupaten Bekasi Sutia Resmulyawan mengatakan, penanaman modal di Kabupaten Bekasi menjelang semester pertama masih tinggi, nilainya mencapai Rp 13,45 triliun. "Ini menjadi nilai positif, Kabupaten Bekasi masih dipercaya para investor untuk menanamkan investasi,” kata dia, dalam keterangan resmi, Senin (24/5)
Meski masih pandemi Covid-19, geliat perekonomian di wilayahnya mulai berkembang ditambah kondusifitas iklim investasi yang membuat para investor masih percaya untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bekasi. Realisasi investasi di Kabupaten Bekasi mencapai 36,23 persen dari total penanaman modal di Jawa Barat pada triwulan pertama 2021 yakni Rp 37,1 triliun.
Investasi di Kabupaten Bekasi masih didominasi sektor penanaman modal asing yakni mencapai Rp 11,6 triliun sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri sebesar Rp1,8 triliun. Belasan triliun rupiah investasi itu tercipta dari total 1.950 proyek yang terdiri atas 1.368 proyek investor asing serta 582 proyek dari penanaman modal dalam negeri.
Selain nilai penanaman modal ini, lanjut dia, sisi positif bagi daerah dengan industri terbesar di Asia Tenggara itu lantaran dari realisasi investasi ini terserap tenaga kerja. "Dari data yang kami terima, setidaknya ada 6.732 tenaga kerja yang terserap dari ribuan proyek ini, jadi walaupun pandemi angka penyerapan tenaga kerja sangat tinggi,” ujar Sutia.