Selasa 25 May 2021 10:08 WIB

Warga Harus Waspadai Munculnya Klaster Covid Usai Lebaran

Waspadai klaster usaď lebaran

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Subarkah
Seorang warga pemudik menjalani pemeriksaan rapid tes antigen di Balai RW 10 Sunter Jaya, Jakarta.
Foto: Prayogi/Republika.
Seorang warga pemudik menjalani pemeriksaan rapid tes antigen di Balai RW 10 Sunter Jaya, Jakarta.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah meminta masyarakat tetap taat menjalankan protokol kesehatan demi menekan risiko penularan Covid-19. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, merespons mulai bermunculannya klaster penularan yang berkaitan dengan aktivitas warga saat Lebaran lalu. 

"Nah kemarin pasca Ramadhan dan Idul Fitri dimonitor dengan kegiatan PPKM mikro di beberapa tempat ada kasus klaster tarawih di Pati, Banyumas, Banyuwangi, Malang. Klaster pemudik di Klaten, Cianjur, Garut. Klaster halalbihalal di wilayah Cilangkap. Dan pelaku perjalanan perumahan di Bogor," ujar Airlangga merinci sejumlah klaster penularan Covid-19 yang muncul.

Klaster penularan Covid-19 terbaru menimpa 104 warga Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Sebanyak 20 warga di antaranya dirujuk ke rumah sakit untuk dirawat. Sementara 67 warga dirawat di RS Darurat Wisma Atlet dan 17 orang melakukan isolasi mandiri di rumah. 

Ketua RW setempat menyebutkan, klaster yang muncul ini disebabkan aktivitas silaturahim warga saat Lebaran. Meski tidak banyak yang mudik, tapi diketahui bahwa warga sempat mengadakan pertemuan santap ketupat bersama.

Sementara dari data jumlah kasus aktif Covid-19 usai lebaran kembali naik secara konsisten. Pada Senin (24/5) ini, jumlah kasus akti Covid-19 secara nasional tercatat sebanyak 93.393 orang. Padahal jumlah kasua aktif sempat turun ke titik terendah sejak awal 2021 di angka 87.514 orang pada Selasa (18/5) lalu. 

 

Sayangnya, sejak Rabu (19/5) sampai hari ini jumlahnya selalu menanjak setiap hari. Angka kasus baru harian juga mulai beranjak ke angka 5.000-an per hari, naik dari pekan-pekan sebelumnya yang sempat bertahan di 3.000-an sampai 4.000-an kasus per hari. 

 

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19. Angka kasus harian rata-rata dalam sepekan terakhir (17 Mei--23 Mei) tercatat sebanyak 5.067 kasus per hari. Angka ini naik cukup signifikan dibanding jumlah kasus harian rata-rata pada pekan sebelumnya (10 Mei--16 Mei) yakni 3.723 kasus per hari. 

 

Namun ada catatan yang perlu diperhatikan. Kenaikan yang terjadi saat ini, belum sepenuhnya menggambarkan lonjakan akibat naiknya mobilitas saat Lebaran lalu. Berdasarkan data yang ada, rendahnya angka kasus harian pada pekan sebelumnya juga disebabkan kapasitas testing yang rendah. 

 

Angka kematian akibat Covid-19 juga masih cukup tinggi. Pada Senin (24/5) dilaporkan ada 127 orang yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Sehingga total kematian akibat Covid-19 secara nasional mencapai 49.455 orang. 

 

Kabar baiknya, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh juga konsisten terus meningkat. Pada Senin (24/5) dilaporkan ada 5.234 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sehingga angka keseluruhan pasien yang sembuh dari Covid-19 mencapai 1.638.279 orang. 

 

Dari penambahan kasus kemarin, Jawa Barat kembali menjadi provinsi yang menyumbang angka tertinggi yakni 1.420 orang. Posisi kedua ditempati Jawa Tengah dengan 905 kasus. Menyusul kemudian, DKI Jakarta dengan 819 kasus, Riau dengan 665 kasus, dan Kepulauan Riau dengan 247 kasus.

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement